Sumbawa Barat, PSnews – Yayasan Nusa Tenggara Pratama (YNTP) sebuah lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang pendidikan, kini kembali dapat mendampingi para siswa di sejumlah sekolah di lingkar tambang khususnya di Kecamatan Jereweh dan Maluk Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Kontrak kerjasama antara PTNNT dengan YNTP sempat terputus ketika perusahaan tambang tersebut tidak mendapatkan ijin ekspor konsentrat dari Pemerintah Pusat sebagai akibat dari diberlakukannya UU Minerba.
“Kita memang tidak ada kegiatan sama sekali bersama dengan dirumahkan karyawan. Karena menurut informasi, jangankan subkon, Newmont saja terganggu kegiatannya dengan pemberlakukan UU Minerba,” terang Direktur Operasional YNTP, Martadinata, dihubungi Senin (28/12/2015).
Marta menerangkan, barulah di tahun 2015 mulai ada kegiatan. Beberapa diantaranya masih berjalan. Untuk pendidikan dengan mendampingi mereka yang lulus di SMA. Seperti membantu dalam hal seleksi masuk perguruan tinggi nasional (SMPTN). Mempersiapkan para siswa dari jenjang SD hingga SMA agar mampu bersaing di seleksi beasiswa. Persiapan olimpiade sain dan yang lain bersifat insidentil. Ada juga Workshop dengan Unram tentang Olimpiade Sains Nasional. Menyiapkan siswa agar bisa berkompetisi di Kabupaten, Propinsi dan Nasional.
“Ada kepastian kontrak kerjasama dengan Newmont, di awal 2015 sudah mulai ada angin segar, meski belum mengetahui komunikasi Newmont dengan pemerintah. Tapi per Oktober 2015 sudah kontrak 10 bulan dengan Newmont hingga Juli 2016,”tambahnya.
Ia menerangkan, sejak 2011 hingga sekarang terbukti dampingan YNTP terbilang berhasil dan memenuhi target sebagai konsekuensi kegiatan. Di tahun 2011 tersebut, sebelum siswa atau sekolah yang berada di lingkar tambang didampingi YNTP, minat baca siswanya terbilang minim, tapi setelah didampingi YNTP malah meningkat sekitar 40 persen.
Secara umum papar Marta, di bidang capacity building YNTP membangun kesadaran siswa agar mereka berprestasi, memiliki mutu dan daya saing di sekolah, baik di internal maupun dengan sekolah lain.
“Kesadaran itulah yang coba ditumbuh kembangkan dengan adanya keterlibatan pihak ketiga seperti YNTP,” ujar Marta.
Berdasarkan Informasi yang diperoleh pihakya dari Kepala UPT Diknas KSB di Jereweh dan Maluk, bahwa keberadaan YNTP untuk sekolah SD utamanya di Jereweh dan Maluk, cukup ada peningkatan prestasi dari tahun ke tahun.
Bahkan ada siswa yang menjadi peserta di Olimpiade Sains tingkat Propinsi. Guru-guru yang sebelumnya banyak menganggur di dalam kelas, kini tidak lagi menganggur dan semua ada kegiatan di dalam kelas. Begitu juga dengan karya majalah dinding tiap bulan diupdate dan kesadaran siswa untuk membaca di perpustakaan juga meningkat.
“Kami menangkap dari perusahaan bahwa selalu berkomitmen mensupport pendidikan,” aku Marta.
Bagi pihaknya, kemitraan dengan PTNNT akan tetap berlanjut. Karena komitmen mendukung pendidikan selalu ada. (PSb)