Sumbawa, PSnews – Laksana perang di jalur Gaza, bunyi letusan memekakkan telinga terdengar di sepanjang jalan Labuhan Sumbawa. Kondisi ini terjadi di setiap pegalaran hari besar, terutama menghadapi Idul Fitri dan malam Tahun Baru Masehi di lingkungan Kauman, Labuhan Sumbawa, Kecamatan Labuhan Badas, Sumbawa Besar. Warga setempat tumpah ruah di jalanan membunyikan petasan segala ukuran. Seperti yang terjadi pada saat hari raya Idul Fitri Jumat (17/07/2015).
Category: TRANSPORTASI/ BUDAYA / WISATA
Tradisi Mudik Lebaran Pakai Perahu Motor
Sumbawa, PSnews – Mudik lebaran sudah menjadi tradisi di tengah-tengah masyarakat Indonesia, tidak terkecuali di Sumbawa. Jika masyarakat umum menggunakan kendaraan darat, udara dan laut seperti Kapal Roro atau feri, masyarakat sumbawa yang bermukim di Pulau Medang masih memanfaatkan perahu motor untuk mudik ke kampung halaman.
Dishubkominfo Akhirnya Tangani Pungli di Pantai Goa
Sumbawa, PSnews – Pungli atau pungutan liar di Pantai Goa, Desa Karang Dima, Kecamatan Labuhan Badas, akhirnya mendapat perhatian lebih dari Dishubkominfo yang selama ini namanya ‘dijual’ oleh pelaku pungli untuk menarik retribusi masuk ke Pantai Goa. Itupun setelah beberapa media lokal gencar memberitakan praktek haram yang selama ini tidak hanya meresahkan pengunjung tapi juga para pedagang di komplek objek wisata mina kuliner tersebut.
Masih Terjadi Pungli Tiket Masuk di Pantai Goa
Sumbawa, Psnews – Pantai Goa yang berlokasi di Desa Karang Dima Kecamatan Labuhan Badas telah ditetapkan sebagai salah satu kawasan wisata minakuliner oleh Pemerintah Kabupaten Sumbawa. Hanya saja, masih ada oknum masyarakat yang meraup keuntungan untuk kepentingan pribadi dengan cara menarik uang pengunjung dengan alasan tiket masuk.
Srikandi Bersepeda Lintas Bali-NTB Bawa Misi Mencintai Bumi
Sumbawa, PSnews – Sebanyak 21 orang wanita perwakilan setiap daerah di Indonesia yang didaulat sebagai Srikandi bersepeda, membawa misi mencintai bumi atau alam dengan cara bersepeda melintasi Bali-NTB selama tujuh hari perjalanan, terhitung sejak 5 Juni hingga 12 Juni 2015. Hal ini membuktikan bahwa olahraga bersepeda tidak hanya melulu menjadi hobbi kaum adam, tapi juga kaum hawa yang kali ini menjadi Srikandi untuk mengkampanyekan mencintai bumi atau alam dengan cara bersepeda.
Wisata Sumbawa : Istana Dalam Loka (The Old Palace)
Istana kuno ini merupakan bangunan yang terbuat dari kayu terbesar di seluruh dunia. Istana ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Jalaluddin Syah III (sekitar tahun 1885 M). Saat ini digunakan atau dimanfaatkan sebagai “Museum Daerah Sumbawa” tempat penyimpanan benda-benda sejarah Kabupaten Sumbawa.
Wisata Sumbawa : Bala Kuning (The Yellow House)
Bala kuning merupakan rumah tempat tinggal keluarga Sultan Sumbawa yang terakhir. Lokasinya berada di tengah kota Sumbawa Besar atau sekitar 100 meter dari Wisma Praja.
Wisata Sumbawa : Wisma Praja (Goverment House)
Wisma Praja atau biasa disebut Wisma Daerah merupakan istana yang dibangun oleh Belanda pada tahun 1932. Istana ini merupakan tempat kediaman terakhir Sultan Kaharuddin III dalam menjalankan kegiatan pemerintahan. Sekarang bangunan istana yang kokoh ini digunakan sebagai tempat penerimaan tamu – tamu agung dan kegiatan – kegiatan upacara maupun resepsi yang bersifat formal, rapat kordinasi serta pertemuan oleh Pemerintah Kabupaten Sumbawa.
Wisata Sumbawa : Pesta Ponan di Desa Poto
Sebagai wujud rasa syukur kepada Illahi warga Desa Poto Kecamatan Moyo Hilir Kabupaten Sumbawa ini selalu menggelar pesta Ponan. Prosesi budaya ini juga diikuti oleh warga desa di sekitar Poto seperti warga Desa Malili, Lengas, Senampar dan Songkar. Proses ini diadakan setiap pekan ke 2 atau 3 Februari, dengan cara berkumpul di suatu bukit bernama Ponan yang berada di tengah lahan persawahan yang disebut Orong Rea Desa Poto.
Wisata Sumbawa : Desa Tepal
Desa tradisional yang terletak + 37 km dari pusat kota, masuk dalam wilayah Kecamatan Batu Lanteh Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Desa ini dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan jeep hardtop atau truk. Desa Tepal menyimpan banyak budaya tradisional , karena masyarakatnya masih memegang teguh adat istiadat dan Budaya Samawa.