Sumbawa Krisis Air Bersih, 42 Desa Mohon Bantuan ke BPBD

Sumbawa, PSnews – Memasuki musim kemarau tahun ini, sedikitnya 42 desa di Kabupaten Sumbawa sedang mengalami krisis air bersih. 42 desa yang tersebar di 17 Kecamatan ini pun sudah mengajukan permohonan bantuan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumbawa melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik – M. Nurhidayat menyebutkan, 42 desa yang mengalami krisis air bersih tersebut yaitu Desa Serading di Kecamatan Moyo Hilir, Desa Lopok, Desa Lopok Dalam dan Desa Tatede di Kecamatan Lopok, Desa Mata dan Desa Tolo’i di Kecamatan Tarano, Desa Merpe, Desa Batu Putih, Desa Sinar Jaya dan Desa Teluk Santong di Kecamatan Plampang, Desa Boal di Kecamatan Empang, Desa Labangka 1, Desa Labangka 2 dan Desa Labangka 3 di Kecamatan Labangka.
Kemudian Desa Maman, Desa Pernek, Desa Mokong, Desa Marga Karya, Desa Semamung, Desa Lito dan Desa Brang Rea di Kecamatan Moyo Hulu, Desa Lape, Desa Hijrah di Kecamatan Lape, Desa Luk Karya di Kecamatan Rhee,  Desa Mapin Kebak dan Desa Mapin Beru di Kecamatan Alas Barat, Desa Baru, Desa Pungkit, Desa Kukin, Desa Sebewe, Desa Ai Bari dan Desa Ai Limung di Kecamatan Moyo Utara, Desa Lenangguar di Kecamatan Lenangguar, Desa Pelat dan Desa Klungkung di Kecamatan Unter Iwes, Desa Labuhan Bajo di Kecamatan Utan, di Pulau Kaung di Kecamatan Buer, Pulau Bungin dan Desa Labuhan Alas di Kecamatan Alas serta Desa Labuhan Badas di Kecamatan Labuhan Badas.

Adapun untuk jumlah Kepala Keluarga (KK) terdampak sebanyak 20.190 KK dengan jumlah 80.765 jumlah jiwa. ‘’Ada 42 desa yang saat ini mengalami krisis air bersih. Mereka sudah mengajukan permintaan bantuan,’’ ungkapknya.

Terkait adanya permintaan bantuan air bersih ini pihaknya sudah meneruskan ke BPBD Provinsi NTB. Hal ini diakukan mengingat bantuan dari kabupaten yang awalnya sudah dianggarkan, tapi kemudian dialihkan untuk penanganan Covid-19. ‘’Kami menunggu dari Provinsi. Kemarin sebetulnya sudah kita anggarkan, tapi ditarik kembali untuk penanganan covid,’’ bebernya.

Sebenarnya, lanjut Dayat, pengajuan bantuan air bersih ini sudah disampaikan sejak bulan Juli lalu oleh pihak desa. Tapi karena belum adanya penyaluran membuat kondisi di lapangan kian parah. ‘’Desa yang terdampak kekeringan ini sangat butuh air bersih. Senin besok kebetulan akan dirapatkan di Provinsi. Semoga ada kabar baik dan segera tersalurkan, karena ini sangat mendesak,’’ pungkasnya. (PSg)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment