Sumbawa, PSnews – Pasca terjadi gempa 6,9 SR yang melanda Kabupaten Sumbawa dan sekitarnya beberapa waktu lalu, hingga kini Pemda Sumbawa masih terus bekerja untuk menuntaskan data terdampak gempa yang ada. Sehingga tim diturunkan ke lokasi untuk menyelesaikan apa yang menjadi tugas mereka. “Hari ini kita turunkan kembali tim, karena dua hari lalu kita coba untuk menyelesaikan semua tugas-tugas yang ada di lapangan, ternyata belum juga tuntas. Kamis dan Jumat saya turunkan kembali,’’ tutur Sekda Sumbawa – H Rasyidi kepada wartawan di gedung DPRD Sumbawa, Kamis (27/9/2018).
Menurutnya, kendala belum tuntasnya data ini karena bencana gempa masih saja terjadi. Artinya ketika data final sudah dipegang, namun gempa terus saja melanda. Sehingga rumah yang awalnya masuk kategori rusak ringan, bisa saja berubah status menjadi rusak sedang atau rusak berat. “Sudah dinilai dulu, kemudian ada gesekan gempa lagi, terjadi perubahan dan segala macam. Kita bersama rekompak menelusuri kembali. Kita bisa pahami, karena gempa ini tidak sekali. Data yang awal final, tapi gempa secara terus menerus terjadi. Sehingga yang retak, begitu digoyang lagi besar retaknya, digoyang lagi bisa tambah terbuka retaknya. Sehingga masyarakat kita ada yang pertama masuk ke rusak sedang ternyata setelah dilihat kondisinya tidak berani masuk, maka diputuskan menjadi berubah status. Ini ditelusuri sedetail-detailnya sehingga meminimalisir kelemahan-kelemahan yang terjadi,’’ terangnya.
Diungkapkan, saat ini Pemda Sumbawa bersama pihak Kementerian PUPR, Tim Rekompak, termasuk tim yang tergabung di lingkungan Dinas PRKP, sedang melakukan sosialisasi dilokasi terdampak gempa. Sekaligus membentuk kelompok masyarakat (Pokmas) untuk bisa dicairkannya dana stimulan penanganan gempa. ‘’Untuk pencairan dana stimulan belum. Karena kita saat ini sedang membentuk pokmas. Jadi tidak bisa dicairkan oleh pemilik rumahnya, harus ada kelompok masyarakat yang angggotanya 10, 15 dan maksimal 20 orang. Kalau yang itu dicairkan, kemudian mereka bekerja, tapi tentu dari pemilik rumahnya memilih tipe atau model yang mana untuk bangunan rumahnya,’’ tuturnya.
Menurut Sekda, saat ini sudah ada beberapa desa yang membuat Pokmas. Tiap kelompok nanti bertanggungjawab menerima dana stimulan tersebut, dan mereka sendiri yang mengerjakan juga mempertanggungjawabkan dana yang diterima. “Penanganan sementara untuk rumah rusak berat saat ini sedang merampungkan data sekaligus sosialisasi. Ketika ini sudah, kemudian uangnya sudah siap ya saya fikir nanti mengarah kesana (pengerjaan). Saya harap ini bisa secepatnya memulai,’’ pungkasnya. (PSg)