Mataram, pulausumbawanews.net – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui press rilisnya menjelaskan, berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, saat ini di sekitar wilayah Indonesia terpantau gangguan atmosfer yang mampu menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di sebagian wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) antara lain, munculnya Bibit Siklon Tropis 965 di Perairan sebelah barat Australia. Perlambatan kecepatan angin (konvergensi) serta pertemuan dan belokan angin di sekitar wilayah NTB. Dan kelembapan udara yang cenderung basah di berbagai ketinggian. Selain itu, cuaca ekstrem juga disebabkan oleh Lablitas atmosfer kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di NTB.
Hasil analisis kondisi dinamika atmosfer tersebut, didukung oleh fenomena La Nina yang saat ini masih aktif, menunjukkan potensi peningkatan pertumbuhan awan konvektif (awan Cumulunimbus) di beberapa wilayah NTB. Wilayah dengan potensi hujan sedang hingga lebat, yang dapat disertai petir kilat dan angin kencang pada periode 10- 13 Februari 2025, antara lain:
- 10 Februari 2025 : Kota Mataram, Kab. Lombok Utara, Kab. Lombok Barat, Lombok Tengah, Kab.Lombok Timur, Kab. Sumbawa, Kab Sumbawa Barat, Kab. Dompu, Kab. Bima,
dan Kota Bima, - 11 Februari 2025 : Kota Mataram, Kab. Lombok Utara, Kab. Lombok Barat, Lombok Tengah, Kab. Lombok Timur, Kab. Sumbawa, Kab. Sumbawa Barat, Kab. Dompu, Kab. Bima dan Kota Bima,
- 12 Februari 2025 : Kota Mataram, Kab. Lombok Utara, Kab. Lombok Barat Lombok Tengah, Kab. Lombok Timur, Kab. Sumbawa, Kab. Sumbawa Barat, Kab. Dompu, Kab. Bima dan Kota Bima.
- 13 Februari 2025 : Kota Mataram, Kab. Lombok Utara, Kab. Lombok Barat, Lombok Tengah, Kab. Lombok Timur, Kab. Sumbawa, Kab. Sumbawa Barat, Kab. Dompu, Kab. Bima, dan Kota Bima.
Potensi Gelombang Tinggi :
a. 10 Februari 2025 : Kategori Tinggi Gelombang 1.25 -4.0 meter : Selat Lombok bag. Utara dan Selatan, Selat Alas bag. Utara dan Selatan, Selat Sape bag. Utara Selatan dan Samudera Hindia Selatan NTB.
b. 11 Februari 2025 : Kategori Tinggi Gelombang 1.25 -2.5 m: Selat Lombok bag. Selatan, Selat Alas bag. Selatan, Selat Sape bag. Utara Selatan dan Samudera Hindia Selatan NTB.
c. 12 Februari 2025 : Kategori Tinggi Gelombang 1.25-2.5 m: Selat Lombok bag. Selatan, Selat Alas bag. Selatan, Selat Sape bag. Utara Selatan dan Samudera Hindia Selatan NTB.
d. 13 Februari 2025 : Kategori Tinggi Gelombang 1.25-2.5 m: Selat Lombok bag. Selatan, Selat Alas bag. Selatan, Selat Sape bag. Utara Selatan dan Samudera Hindia Selatan NTB.
Kepala Stasiun Meteorologi ZAM
Satria Topan Primadi, S.Si menghimbau masyarakat yang tinggal dan beraktifitas di wlayah rawan bencana agar terus waspada dan siaga, terutama saat
terjadi hujan lebat, untuk mengantisipasi dampak yang dapat terjadi, seperti banjir, banjir bandang, banjir Rob, tanah longsor, angin kencang puting beliung, sambaran petir, dan pohon tumbang. Serta selalu memperhatikan update informmasi cuaca ekstrem dari Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdu Madjd.
Ia merekomendasikan kepada pihak-pihak terkait agar melakukan persiapan antara lain, memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap urntuk mengantisipasi peningkatan curah hujan. Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng
atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.. Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang. Menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemaharnan dan kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, banjir rob, angin kencang puting beliung dan gelombang tinggi). Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana
hidrometroralogi. Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah NTB. Memperhatikan informasi perkembangan dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG khususnya informasi meteorologi
penerbangan untuk keselamatan penerbangan pada saat pesawat take off dan landing. (PSa)