Sumbawa, pulausumbawanews.net – Pengarusutamaan gender dalam menerapkan akses air dan sanitasi yang berketahanan iklim menjadi fokus Pemerintah Kabupaten Sumbawa dan Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) melalui program Water for Women (WfW) sejak 2018. Program ini telah mendampingi 8 sekolah dan 26 puskesmas di 32 desa di Kabupaten Sumbawa untuk meningkatkan layanan air dan sanitasi yang berketahanan iklim dan berkesetaraan gender. WfW juga aktif mengkampanyekan partisipasi akif anak perempuan, perempuan, serta penyandang disabilitas.
Pada acara serah terima penutupan program Kepada Pemerintah Kabupaten Sumbawa pada Rabu pagi ini, Bupati Sumbawa Drs. H. Mahmud Abdullah, mengungkapkan apresiasinya kepada Plan Indonesia yang telah berkontribusi besar dalam mendorong akses air dan sanitasi untuk semuanya bahkan termasuk golongan rentan, yaitu anak-anak, perempuan, orang dengan disabilitas dan lansia. “Dengan kondisi iklim di Kabupaten Sumbawa yang membuat wilayah kami rentan untuk kekeringan, kontribusi Plan Indonesia yang terus mendorong akses air dan sanitasi untuk semuanya sangat membantu dalam pencapaian rencana strategis daerah,” kata H. Mo’.
Lebih lanjut, H. Mo’ mengungkapkan, Plan Indonesia telah berkontribusi dalam beberapa pencapaian Kabupaten Sumbawa, diantaranya berhasil menuntaskan lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), serta ditetapkan menjadi Kabupaten Layak Anak (KLA).
Karena itu, meski program WfW telah berakhir tahun ini, H. Mo berharap, Plan Indonesia dapat terus memprioritaskan Kabupaten Sumbawa untuk program-program berikutnya.
Sementara Program Director Plan Indonesia, Herbet Barimbing, menjelaskan selama ini program WfW juga berkontribusi dalam adanya dua unit layanan mobil sedot tinja dan mendampingi perjanjian kerja sama 17 desa dengan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di Kabupaten Sumbawa.
Dijelaskan, selama enam tahun implementasi, program WfW telah mewujudkan akses air dan sanitasi yang berketahanan iklim dan inklusif dengan melibatkan hampir 900 kaum muda, lebih dari 1,800 perempuan, dan lebih dari 360 orang dengan disabilitas. (PSh)