Sumbawa, pulausumbawanews.net – Tiba di Sumbawa, sejumlah wisatawan mancanegara yang tergabung dalam rombongan Sail Indonesia Yacht Rally 2023, disuguhi berbagai atraksi budaya daerah. Kedatangan wisatawan dari berbagai negara itu disambut langsung oleh Bupati Sumbawa Drs H. Mahmud Abdullah di Istana Dalam Loka pada Selasa, 26 September 2023.
Para wisatawan asing yang menjadi peserta Sail Indonesia itu tampak terpukau dengan sajian seni Gentao atau peragaan Pencak Silat ala Sumbawa, lalu ditambah dengan penampilan tarian dari siswa-siswi SDN 10 Sumbawa.
Bupati Sumbawa dalam acara Welcome Ceremony Sail Indonesia Yacht Rally 2023 memaparkan tentang pentingnya memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkenalkan kekayaan budaya Sumbawa kepada para wisatawan. “Momentum ini sangat penting, dengan harapan agar para turis dapat membawa kesan baik tentang Sumbawa dan mempromosikan keindahannya kepada teman-teman mereka serta mengundang wisatawan lainnya untuk berkunjung ke Sumbawa,” ujarnya.
Turut hadir pada acara welcome ceremony itu, antara lain para pejabat Forkopimda, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah – Lalu Suharmaji Kertawijaya,ST, Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan peserta Yacht Rally 2023.
Setelah acara pembukaan di Istana Dalam Loka, para tamu peserta Sail Indonesia dibawa ke Museum Daerah. Setibanya di museum, para wisatawan disambut oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, yang diwakili Kabid Kebudayaan Sutan Sahril. Di Museum Daerah, para wisatawan kembali diajak menikmati berbagai kesenian khas Sumbawa seperti Sakeco, Badede, Ratib Rebana Ode, permainan Gong Genang, dan alunan Serunai dari siswa MIN 1 Sumbawa.
Tidak hanya itu, SDN 10 Sumbawa juga menyuguhkan penampilan tarian yang memukau para peserta Sail Indonesia.
Selanjutnya, para peserta Sail Indonesia akan diajak melihat langsung berbagai proses tradisional di Sumbawa. Diantaranya mereka akan mengunjungi Desa Poto untuk menyaksikan proses Nyesek (tenun tradisional), mengunjungi Desa Talwa untuk melihat proses pembuatan parang, serta mengikuti permainan Karapan Kebo (kerbau) di Desa Moyo.
Puncak perjalanan mereka akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan saat melihat hiu paus di Teluk Saleh, Kecamatan Tarano pada tanggal 29 September sebelum kembali ke negara masing-masing. (PSa)