Sumbawa, pulausumbawanews.net – Degradasi hutan akibat penebangan liar dalam beberapa tahun terakhir, kian marak terjadi di Sumbawa. Tidak aneh, pada setiap musim penghujan terjadi bajir di sejumlah titik. Kondisi ini menimbulkan keprihatinan mendalam dari Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa Abdul Rafiq, SH. Karenanya politisi PDI Perjuangan ini mengapresiasi semua pihak yang berinisiatif melakukan penghijauan atau penanaman pohon seperti halnya yang dilakukan sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia ( GMNI) Universitas Teknologi Sumbawa (UTS). Mereka melakukan aksi penanaman pohon di Desa Pemasar Kecamatan Maronge pada Kamis Pagi (22/3/2022). Kegiatan tersebut dibuka oleh Ketua DPRD kabupaten Sumbawa Abdul Rafiq. “Alhamdulillah saya bersama dengan jajaran Forkompinca Kecamatan Maronge hadir dalam kegiatan pemberian bantuan 2.000 pohon yang dilakukan oleh Mahasiswa GMNI UTS. Tadi saya ikut juga menanam pohon sebagai tanda dibuka launchingnya pemberian bantuan sebanyak 2.000 pohon tersebut,” ungkap Rafiq.
Beragam jenis pohon yang diberikan, antara pohon alpukat, mahoni, kelengkeng dan lainnya dengan sasaran penanaman di halaman masjid, rumah penduduk, sekolah sehingga bermanfaat dari sisi fungsi konservasinya juga dapat dikonsumsi buahnya kelak.
Kemudian lanjut Rafiq, penanaman juga dilakukan di bantaran sungai dan perbukitan atau gunung yang sudah tandus. “Ini adalah ikhtiar mahasiswa GMNI untuk menjaga alam,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia menekankan untuk memproteksi hutan yang ada di sekitar Desa dari aktivitas pembalakan liar, dengan cara meningkatkan intensitas pengawasan dari pemerintah Desa. Rafiq mengaku yakin, jika hal ini dilakukan dibantu aparat akan dapat menekan atau meminimalisir terjadinya penebangan liar.
Menurutnya, hal ini sangat penting karena kewenangan kehutanan menjadi tugas Pemerintah Provinsi yang memiliki jumlah aparatur terbatas, tidak sebanding dengan luasnya kawasan hutan yang dijaga.
Tampak hadir dalam launching penanaman pohon tersebut, Camat Maronge Ismail S.Sos, Danramil Maronge, Babinsa, bhabinkamtibmas, Kepala Desa se Kecamatan Maronge, Tokoh masyarakat, tokoh agama, petani dan majelis taklim.
Pantauan media ini, masyarakat Desa Pemasar memiliki tekad untuk membangun tradisi pendidikan lingkungan dan menyadari pentingnya melestarikan lingkungan.
Dalam kesempatan tersebut, Rafiq menyatakan dukungannya atas terbangunnya sinergitas antara pemerintah desa dengan instansi terkait. “Kami sangat mengapresiasi upaya Desa dalam membangun sinergi dengan multipihak sehingga kegiatan penanaman pohon dapat terlaksana dengan baik pada hari ini,” tutup Rafiq. (PSr)
