Kabupaten Sumbawa Komitmen untuk Bebas BABS 2020

Sumbawa, PSnews – Bupati Sumbawa M Husni Djibril bersama Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) mendeklarasikan target kabupaten untuk Bebas Buang Air Besar Sembarangan di tahun 2020 pada 25 September 2019, berlokasi di kantor Bupati Sumbawa. Guna terjadinya akselerasi perubahan perilaku masyarakat untuk berhenti dari perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) dan untuk menjaga lingkungan melalui pengurangan produksi sampah dan pengelolaan sampah mandiri, kegiatan penggalangan komitmen dilangsungkan dengan mengundang segenap pemangku kepentingan.

Kabupaten Sumbawa berada pada peringkat terakhir di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terkait akses sanitasi dasar. Di Kabupaten Sumbawa, masih ditemukan 107 desa/kelurahan dari total 165 desa/kelurahan yang masyarakatnya masih melakukan BABS. Maka dari itu, melalui proyek Water for Women (WfW) oleh Plan Indonesia, Bupati Sumbawa berkomitmen untuk memberantas BABS dan mendukung upaya peningkatan kebersihan lingkungan. Peserta dari kegiatan ini adalah seluruh Kepala Desa/Lurah, Camat, Kepala Puskesmas, dan seluruh Pokja AMPL Kabupaten Sumbawa.

Para Camat dan Kepala Desa

Pada kegiatan ini, para Camat dan Kepala Desa se Kabupaten Sumbawa berkomitmen untuk memprioritaskan pelaksanaan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) sebagai isu utama di desa, dan mengoptimalisasi pemanfaatan dana desa untuk pelaksanaan STBM serta meningkatkan pemberdayaan masyarakat untuk mengatasi masalah BABS dan sampah.

Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) merupakan organisasi pemberdayaan masyarakat yang berfokus pada anak dan telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1969 melalui afiliasi dengan Federasi Plan International. Saat ini Plan Indonesia mencanangkan proyek Water for Women (WfW) di Provinsi NTT dan NTB yang dilaksanakan mulai 2018 dengan dukungan Pemerintah Australia. Dalam proyek ini, Plan Indonesia bekerja dalam kemitraan dengan pemerintah dan LSM lokal untuk mengkatalisasi perubahan menuju kesetaraan gender dan inklusi sosial dalam pelaksanaan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Selain itu, proyek ini juga mendukung kerja Pemerintah Kabupaten dalam hal ini tim Pokja/STBM, khususnya TP-PKK, Posyandu, Sekolah dan pihak-pihak lain (pengusaha) untuk terlibat dalam peningkatan akses sanitasi kepada masyarakat.

Dari kiri : Bupati Sumbawa M Husni Djibril, Asisten 1 – M Ikhsan dan Silvia Landa

Dengan semangat SDGs tujuan ke-6 yakni sanitasi untuk semua dan target pemerintah Indonesia untuk universal akses sanitasi, PLAN INDONESIA tidak hanya berupaya untuk menjamin peningkatan akses dan layanan sanitasi & kebersihan yang setara dan berkelanjutan bagi semua pihak, tetapi juga mendorong partisipasi aktif kelompok-kelompok yang terpinggirkan sehingga mereka mampu menuntut hak-hak mereka terkait sanitasi dan kebersihan dan menjadi agen perubahan dalam masyarakat. Keberpihakan bagi seluruh kelompok marginal adalah pesan utama dalam SDGs tujuan ke-6 sebagai bahan pembelajaran dari MDGs. Harapannya, upaya peningkatan akses sanitasi ini juga memberikan kontribusi kepada upaya pemerintah dalam mengurangi angka stunting atau masalah gagal tumbuh anak. Yang mana hal ini juga sesuai dengan mandat SDGs tujuan ke-3 yakni memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua untuk semua usia.
“Harapan kami, dengan kehadiran Plan Indonesia di Sumbawa, dapat membantu meningkatkan kesehatan masyarakat melalui perubahan perilaku sanitasi yang lebih baik. Besar harapan kami sampai akhir proyek WfW di Sumbawa di tahun 2022 nanti, tidak ada lagi perilaku BABS dan masalah sampah yang tidak terkelola dengan baik sudah bekurang”, jelas Silvia Landa, Water for Women Proyek Manager, Yayasan Plan International Indonesia. (PSmuin)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment