BMKG: Puncak Kemarau Terjadi di Bulan Juli

Sumbawa, PSnews – Puncak musim kemarau dalam tahun ini diperkirakan terjadi pada bulan Juli mendatang. Hal ini tentunya lebih awal, bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yang biasa terjadi pada bulan Agustus.

Kepada wartawan, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumbawa – Endriyono menjelaskan, musim kemarau melanda Sumbawa sejak bulan Mei lalu. Jika melihat berdasarkan aktual musim dingin yang dirasa beberapa pekan belakangan ini mengartikan akan majunya puncak musim kemarau. ‘’Biasanya Agustus puncak musim kemarau normalnya, tapi ini bulan Juni sudah menyampaikan tanda-tandanya. Kemungkinan puncak musim kemarau suhu dingin ini terjadi bulan Juli, artinya sudah maju untuk puncak musim kemarau,’’ terangnya.

Endriyono

Hadirnya lebih awal puncak musim kemarau ini, menurutnya akan berdampak pada perubahan pula pada terjadinya musim penghujan. Dimana biasanya  hujan terjadi pada akhir November atau awal Desember. Namun di tahun 2019 diprediksi akan terjadi lebih cepat. ‘’Efeknya musim penghujan juga akan maju. Misalnya bulan Desember dan bisa antara bulan Agustus dan September karena kemaraunya  juga maju puncak musim kemarau sudah kelihatan karena sudah kelihatan disini dingin biasanya suhu ini terjadi bulan juli,’’ tuturnya.

Lebih jauh dijelaskan, majunya puncak kemarau ini juga berdampak lebih rendahnya potensi kekeringan dibanding tahun lalu. ‘’Potensi kekeringan tetap ada, mungkin  tidak separah tahun lalu karena musim hujannya agak maju, karena kemarau juga di tarik maju dan tidak ada kemarau panjang,’’ demikian Endriyono. (PSg)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment