Biasa Bolos, Pelajar SMP Disuguhi Penyuluhan Bahaya Narkoba oleh Polisi

Sumbawa, PSnews – Pengaruh penyalahgunaan narkoba pada anak-anak siswa sekolah di Sumbawa belakangan ini sungguh mempriatinkan. Hampir di setiap sudut tempat tongkrongan anak-anak di Sumbawa selalu saja terdapat sejumlah bungkus obat batuk merk komix yang dibiasa digunakan untuk ‘fly’. Bahkan beberapa pelaku narkoba yang ditangkap polisi setempat masih berusia dibawah umur. Kondisi ini tentu menimbulkan keprihatinan bagi semua pihak, termasuk para pendidik di salah satu SMP di Sumbawa Besar ini. 

Salah seorang guru SMP yang tidak bersedia disebut identitasnya ini terpaksa membawa sebanyak 10 siswanya yang diketahui sering membolos. Harapannya agar murid-muridnya itu dapat berubah menjadi lebih baik dan tidak terpengaruh oleh bahaya narkoba. Para siswa ini mengikuti penyuluhan yang dilakukan oleh BNN Sumbawa serta Kasat Res Narkoba di ruang Sat Res Narkoba Polres Sumbawa, Selasa (2/10/2018). Mereka nantinya diharapkan dapat menyebarkan informasi tersebut kepada teman-temannya di sekolah.

Kegiatan yang dilakukan ini, kata seorang Guru SMP, sebagai bentuk shock terapi bagi siswanya agar lebih berhati-hati dalam bergaul. Informasi apa yang didapat dari pihak Kepolisian dan juga BNNK Sumbawa, nantinya diharap bisa disampaikan ke teman-temannya yang lain. “Untuk shock terapi, biar mereka lebih berhati-hati dalam bergaul. Kalau nanti mereka ikut teman-temannya (yang menggunakan narkoba) akan jadinya seperti ini. Kita ke sini untuk kunjungan, nanti biar dia sharing ke teman-temannya. Perwakilan saja. Kita pilih yang biasa bolos, karean itu lebih gampang pergaulannya,’’ tukasnya kepada wartawan usai kegiatan.

Hal senada disampaikan Kasi Rehabilitasi BNNK Sumbawa – Ellyah Andriani, pihaknya diminta untuk memberikan penyuluhan terkait bahaya narkoba kepada para siswa tersebut. ‘’Mereka (Guru) meminta tolong ke kita untuk bisa memberikan informasi tentang hal-hal yang berkaitan denga narkotika, dari segi kesehatan, segi hukum. Jadi kami membantu sebatas itu saja,’’ terangnya.

Kehadirannya dalam kegiatan itu hanya memberikan informasi terkait bahaya narkoba, dan itu bisa direhabilitasi. Sementara dari segi hukumnya, pihak Kepolisian yang memberikan penjelasan. ‘’Biasanya anak-anak kalau diantar ke BNN kesannya takut dipenjara atau di Polisi-kan. Jadi ini cuma sekedar untuk memberikan informasi ke mereka. Pihak kepolisian menjelaskan hal-hal yang menyangkut hukum. Kalau di seksi saya di BNN memberikan informasi terkait proses rehabilitasi,’’ pungkasnya. (PSg)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment