Mataram. PSnews – Mengingat beberapa hari terakhir berbarengan dengan perayaan ulang tahun Polri ke 71, banyak pihak tak terkecuali di Nusa Tenggara Barat (NTB) sempat dikagetkan dengan maraknya beredar berita bahwa Kapolri Jenderal Tito Karnavian ingin mundur dari Polri alias pensiun dini. Dalam berita yang disiarkan melalui berbagai media massa tersebut menyiratkan banyak tanda tanya, kenapa Jenderal Tito tiba-tiba mundur di saat seperti ini ? Seolah-olah pernyataan Tito Karnavian memiliki banyak makna. Apa dan kenapa? “Maka dari itu, kami para pemuda yang tergabung dalam Koalisi Pemuda NTB Cinta Damai (KP NTB Cinta Damai) tidak mau masuk ke wilayah kedalaman ada apa latar belakang gorengan isu tersebut,” demikian disampaikan Ketua KP NTB Cinta Damai, Wadi yang juga didamping Korlapnya, Asmudin pada saat menggelar aksi dukungan ‘Dont Stop General Tito’ di Mapolda NTB, Jum’at (14/7).
Menurut Wadi, sebagai pemuda yang merasakan perubahan Polri selama kepemimpinan Tito Karnavian, banyak terlihat hal positif bahkan prestasi yang diraih. “Kami rasakan perubahan itu. Karena itulah kami merasa terpanggil untuk memberikan dukungan moril buat Pak Tito dalam bentuk sebuah aksi Dont Stop General,” ucapnya.
Sementara itu, Asmudin selaku Korlap aksi menambahkan, yang mana pihaknya menilai Jenderal Tito adalah sosok pemimpin yang baik serta menjadi pengayom. Terlebih selama ini, ia (Tito, Red) telah melaksanakan tugas atau amanah dengan tegas, sigap, berani dan tidak pandang bulu dalam dalam menegakkan hukum. Contohnya, kasus soal penistaan agama, kasus terorisme, dan kasus lainnya. “Itu sebagai bukti bahwa Bapak Jenderal bintang empat ini, layak menjadi pemimpin sekaligus contoh dan panutan institusi Polri di Indonesia,” tandasnya.
Adapun empat pointer tuntutan melalui aksi ini yaitu disebutkan Asmudin, mendukung Kapolri Jenderal Tito Karnavian menuntaskan masa bhaktinya, jangan mengambil pensiun dini. Selanjutnya diharapkan pula dapat menuntaskan kasus penyiraman muka Novel Baswedan. “Point keempat tuntukan kami adalah dapat disegerakan penuntasan kasus soal kekerasan terhadap Hermansyah,” demikian.
Sekedar untuk diketahui, aksi ini dilaksanakan sekitar pukul 09.00 pagi tadi. Dengan pergerakkan jumlah massa sekitar 25 orang. Aksi yang dilakukan secara damai ini juga dibarengi dengan pengumpulan tanda tangan petisi dukungan untuk Jenderal Tito Karnavian.
Sebelumnya massa diundang masuk ke Mapolda NTB oleh salah seorang aparat polisi setempat. Mengingat waktu mepet untuk melaksankan Sholat Jum’at akhirnya massa KP NTB Cinta Damai memilih menolak ajakan atau undangan tersebut. Alhasil, aksi tersebutpun tak digubris. Akhirnya, massa aksi membubarkan diri secara teratur, aman dan tertib saat menjelang waktu Jum’atan. (PSbo)