BI Kembangkan Klaster Peternakan di Batu Tering

Sumbawa, PSnews – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi NTB bekerjasama dengan Pemkab Sumbawa menggelar Sosialisasi Integrated Farming, Ciri – ciri Keaslian Rupiah Tahun Emisi 2016 dan Gerakan Nasional Non Tunai di Wisma Daerah Kabupaten Sumbawa pada Selasa (14/2/2017).

Kepala Kantor Perwakilan wilayah BI Provinsi NTB – Ni Nyoman Suriani dalam sambutannya mengatakan, melihat potensi peternakan khususnya Sapi di Kabupaten Sumbawa, BI sudah mengembangkan klaster khususnya di Desa Batu Tering. Klaster Peternakan dibangun sejak tahun 2015 dan tahun 2017 merupakan fase terakhir klaster di Desa Batu Tering dengan pemanfaatan kotoran ternak yaitu kotoran sapi maupun urinenya untuk dimanfaatkan sebagai pupuk, karena biayanya yang murah dan dampaknya yang alami (tidak mengandung bahan kimia).

Dilanjutkan, hal tersebut juga merupakan salah satu upaya BI untuk menjaga kestabilan nilai rupiah. BI konsen menjaga  bagaimana agar pendapatan dan pengeluaran masyarakat tetap seimbang, jangan sampe pengeluaran melonjak sehingga daya beli kurang. Di Kabupaten Lombok Timur, sudah ada klaster cabe dan tenun. ‘’Kaitannya dengan soisialisasi pertanian terpadu, dengan pupuk organik yang dipergunakan di pertanian, kami mengajak ibu -ibu di Desa Batu Tering untuk menanam cabe dengan memanfaatkan kotoran ternak. Minimal tanaman tersebut bisa memenuhi kebutuhan ibu – ibu sehari – hari. Selain itu, Tim dari BI Provinsi NTB juga akan menjelaskan ciri – ciri uang rupiah keluaran terbaru,’’ tuturnya.

Dalam kegiatan yang diikuti oleh PPL Pertanian, Peternakan, serta Babinsa Kecamatan Moyo Hulu tersebut, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan dan Hukum – Burhan yang membacakan sambutan Bupati Sumbawa menyampaikan, tidak stabilnya nilai tukar rupiah belakangan berpengaruh buruk terhadap daya saing di negara ini. Bagi kalangan pengusaha, tidak stabilnya rupiah berefek pada cost produksi. Bagi masyarakat umum, ketidakstabilan rupiah berdampak pada harga-harga di pasaran. Sehingga upaya membangun kedaulatan ekonomi nasional merupakan sebuah keharusan, salah satunya melalui kewajiban penggunaan mata uang rupiah.

Sebagaimana di ketahui bersama, lanjut Haji Burhan, bahwa pada akhir tahun 2016 lalu, Bank Indonesia telah menerbitkan beberapa uang rupiah baru. Penerbitan uang baru tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas keamanan rupiah, yang diharapkan akan menambah kebanggaan terhadap mata uang rupiah. Sebab penghargaan warga negara Indonesia pada mata uangnya sendiri akan mendorong berdaulatnya rupiah di negeri sendiri, dan pada gilirannya diharapkan rupiah akan sejajar dengan mata uang utama dunia lainnya. Sehingga agar uang rupiah yang baru diterbitkan tersebut dapat dikenal dengan baik oleh masyarakat secara luas. Dengan adanya Sosialisasi yang digelar oleh BI, Pemerintah Kabupaten Sumbawa siap bekerjasama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB untuk mendukung dan menyukseskan program penggunaan mata uang rupiah dalam upaya bersama memperkokoh podasi perekonomian. (PSg)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment