Sumbawa, PSnews – Kabupaten Sumbawa mendapat jatah dari Pemerintah Pusat sekitar 197.000 hektar untuk lahan jagung hingga 2018 mendatang. Kapasitas lahan yang cukup luas tersebut membuat Pemkab Sumbawa harus lebih berhati-hati sehingga tidak merusak hutan.Wakil Bupati Sumbawa Drs H Mahmud Abdullah meminta kepada masyarakat agar tidak membuka hutan untuk dijadikan lahan jagung.
“Jangan sampai karena terlalu semangat penanaman jagung ini, sehingga dampaknya juga cukup parah. Jangan buka hutan dan gunung untuk tanam jagung. Kita mau jagung ini tetap pada rencana yang sudah kita susun. Tapi juga bagaimana ini tidak merusak lingkungan terutama hutan dan gunung. Sehingga kedepan lingkungan bisa terjaga, jagung Sumbawa juga bisa meningkat,’’ jelas Wabup.
Menurutnya, potensi pertanian di Kabupaten Sumbawa cukup besar. Untuk jagung, pada tahun 2015 Kabupaten Sumbawa sudah mampu mencapai luas 56.000 hektar. Kemudian dalam tahun 2016 luas lahan untuk tanaman jagung mencapai sekitar 61.000 hektar. Saat ini dinas teknis sedang melakukan inventarisasi terhadap Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) untuk jagung. “Produksi kita saat ini sekitar 7 sampai 8 ton per hektar. Jadi diharapkan dalam tahun ini produksi jagung di Kabupaten Sumbawa sekitar 1,4 juta ton dengan adanya penambahan luas lahan,’’ harapnya.
Selain jagung, lanjut Wabup, Kabupaten Sumbawa juga merupakan daerah penghasil padi yang paling tinggi di NTB. Luas lahan tanaman padi di Sumbawa pada tahun 2016 mencapai 97.023 hektar dan produksinya mencapai 480.924 ton. Karena surplus beras, bahkan ada yang dikirim ke luar daerah, terutama ke Provinsi NTT.
Dilanjutkan, yang menjadi masalah saat ini adalah soal pengangkutan hasil pertanian yang masih melalui jalur darat. Terhadap kondisi ini Pemkab Sumbawa akan terus mendorong Pemerintah Pusat untuk merealisasikan Dermaga Teluk Santong, sehingga proses pengiriman keluar daerah menjadi cepat. “Memang pada saat kunjungan Menko Kemaritiman kemarin Pak Bupati sudah mengusulkan untuk kita buka dermaga di Teluk Santong. Kenapa ini kita rencanakan, ternyata angkutan transportasi kita dari Sumbawa ini ke luar daerah bisa sampai 2-3 kali. Kalau lewat laut saya pikir selain selain bisa sekali angkut, para pengusaha ini bisa mengurangi biaya perjalanan juga,’’ pungkasnya. (PSg)