Jakarta, PSnews – Sejumlah anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bertolak ke Jakarta Jum’at (04/11/16) guna mengikuti aksi Bela Islam Jilid II (Dua), terkait dugaan penistaan Agama yang melibatkan Gubernur DKI Jakarta – Basuki Tjahja Purnama alias ‘Ahok’.
Mereka antara lainnya yakni Nurdin Ranggabarani – Sekretaris Komisi IV (PPP) dan Baijuri Bulkiyah-Anggota Komisi III DPRD NTB (Demokrat), Johan Rosihan – Ketua Komisi III (PKS) dan masih banyak lagi. Memasuki barisan massa aksi, mereka terlihat sangat bersemangat kendati begitu terasa penat dan harus berdesakan lantaran jumlah massa aksi begitu membludak dari segala penjuru di tanah air ini.
Kepada media ini Jum’at (04/11/16), Nurdin Ranggabarani, mengutarakan bahwa aksi ini merupakan momentum untuk mempersatukan kesadaran politik umat Islam.
Politisi yang dikenal vocal ini menegaskan, bahwa dalam memilih pemimpin hendaknya yang seiman, agar Islam tidak dilecehkan.
“Ini sungguh menjadi pembelajaran politik bagi kita semua. Bila umat Islam bersatu sesungguhnya kita besar dan kuat,” tandasnya.
Sementara Baijuri Bulkiah mengaku sangat bangga dan senang bisa bergabung dengan jutaan saudara seiman untuk menyuarakan perasaan umat Islam yang dinistakan oleh Ahok.
Ia berharap kepada kepolisian agar segera melakukan proses hukum sekaligus menangkap Ahok atas apa yang dilakukan dalam waktu sesingkat-singkatnya.
“Saya harap masalah segera disikapi, karena masalah ini terkesan berlarut-larut. Alhamdulillah saya bisa bergabung bersama saudara saya di sini. Untuk itu, mohon do’a seluruh saudara ku yang tidak berkesempatan hadir, agar perjuangan ini tidak dirusak oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” harap BJ-akrabnya pria ini disapa.
Hal senada juga disampaikan oleh Johan Rosihan. Ia mengaku kagum sekaligus haru begitu luar biasa antusiasme umat Islam pada demo damai bela Al-Qur’an di Jakarta. Dimana semua datang berbondong-bondong dari berbagai pelosok negeri ini.
Menurutnya, tak hanya mereka dari kalangan pejabat eksekutif pusat dan daerah, kalangan DPR RI-DPRD dari berbagai daerah berbaur dengan para ulama dan Ummat. Luar biasa, mereka bersatu dalam satu issu, ada keadilan dan kedudukan yg sama di depan hukum.
“Jadi pejabat (Ahok) jangan asal ngomong dan jangan sembarangan berkata-kata,” geramnya.
Meski demikian sambung Haji Jo-panggilannya, menerangkan bahwa dalam kemarahan ummat tetap menjaga kedamaian.
“Aksinya damai, ada pasukan sampah ada yang jaga taman dan ada yang menjaga semangat aksi. Semoga Presiden dan penegak hukum tergerak hatinya, jangan lindungi satu orang dengan mengorbankan perasaaan dan menyakiti mayoritas rakyat Indonesia,” pungkasnya.
Sekedar informasi, sikap yang dilakukan oleh kedua legislator udayana ini banyak mendapat dukungan dan respon positif dari masyarakat NTB. Terbukti pada akun facebook milik mereka begitu banyak yang memberikan tanggapan baik dan penuh akan dukungan. (PSbo)