Sumbawa, PSnews – Dalam kunjungan kerjanya di Sumbawa Besar, Rabu (07/10/2015), Kapolda NTB, Brigjen Pol. Umar Septo, memberikan pemahaman kepada jajarannya di Polres Sumbawa, bahwa menjadi polisi adalah menjadi pelayanan bagi masyarakat.
Sebagai pelayanan tegasnya, maka polisi harus memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Karena polisi digaji dari uang rakyat yang dibayar melalui pajak.
Bukan hanya itu, Kapolda mengingatkan agar polisi jangan bersikap arogan kepada masyarakat. Kapolda juga menekankan dalam pelayanan kepada masyarakat agar memutus rantai birokrasi yang selama ini dianggap kaku di lingkungan kepolisian.
“Sewaktu saya tugas di Jawa, saya pergi ke suatu desa, saya meminta agar anak buah saya kalau ada yang ditandatangani dalam rangka melayani masyarakat, maka kejar saya ke desa tersebut agar langsung saya tandatangan. Jangan sampai karena saya lama balik ke kantor pelayanan masyarakat terabaikan,” kata Kapolda.
Secara khusus, saat diwawancarai usai rapat dengan jajarannya tersebut, Kapolda menyinggung agar Polres lebih mendekatkan diri kepada masyarakat. Salah satunya dengan program pemberian bantuan kebutuhan yang langsung dirasakan.
“Memang tidak ada kaitannya dengan tugas polisi, seperti pemberian air besih. Kita bisa berikan karena kita punya truk yang bisa mengangkut air untuk diberikan ke masyarakat. Terus pengobatan gratis, kita punya dokter dan obat-obatan yang kita siapkan,” ujarnya.
Ia menambahkan, masalah-masalah lain yang bisa diberikan kepada masyarakat seperti pemadaman kebakaran dan sebagaianya. Ada pula kegiatan masyarakat khususnya suku Sasak dengan tradisi nyongkolannya yang harus diantisipasi pengamanannya secara optimal. Karena selama ini pengamanannya masih seadanya tapi sekarang diperintahkan kepada jajaran Polda NTB agar kegiatan pengamanan apapun harus dioptimalkan karena Polri pelayanan masyarakat. (PSb)
