Sumbawa, PSnews – Salah satu event yang digelar dalam agenda pariwisata tahunan Pemerintah Kabupaten Sumbawa – Festival Moyo, yakni Gebyar Pesta Jagung, memakan korban. Kronologisnya, terop yang digunakan untuk kegiatan Gebyar Pesta Jagung rubuh dan menimpa puluhan orang di bawahnya. Seorang siswi SMKN 3 Sumbawa – Samsiar, yang tertimpa terop mengalami cedera paling parah.
Dalam kejadian tersebut, Samsiar sempat pingsan dan harus dilarikan ke IGD RSUD Sumbawa. Setibanya di IGD, Samsiar mendapatkan penanganan medis seperti pemberian oksigen untuk mengantisipasi terjadinya sesak nafas lantaran kaget akibat kejadian. Ketika sadar, Samsiar tidak mampu membendung air matanya karena masih trauma dengan terop yang menimpanya tersebut.
Yogi, petugas medis yang menangani Samsiar, menjelaskan, pasienya mengalami benturan di bagian belakang kepalanya dan bagian kaki. Beruntung kata Yogi, tidak ada tanda-tanda Samsiar mengalami geger otak. “Sudah dicek, kami simpulkan tidak ada apa-apa. Hanya kalau otot pasti sembuhnya pelan-pelan,” ujarnya meyakinkan.
Sejauh ini tambahnya, kondisi Samsiar aman hingga 1×24 jam. Jika kondisnya berangsur membaik, maka yang bersangkutan bisa pulang. Sebaliknya jika pasien muntah, pusing dan tidak nyambung saat diajak bicara, berarti perlu penanganan medis lebih lanjut.
Kejadian ini sungguh diluar dugaan panitia, sehingga tidak ada langkah antisipasi, khusus pengamanan terhadap kondisi terop yang rentan roboh bila diterpa angin kencang. Ketua Panitia kegiatan Gebyar Festival Jagung, Sahri, mengkonfirmasi, bahwa ketika kejadian tengah dilakukan persiapan untuk penutupan kegiatan tersebut pada pukul 13.00 wita. Namun pada secara tiba-tiba pada pukul 12.00 wita angin putting beliung menerjang dan merobohkan terop yang akhirnya menimpa puluhan korban yang berada tepat di bawahnya. (PSb)