Sumbawa, pulausumbawanews.net – Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa Abdul Rafiq meminta kepada Pemerintah Daerah untuk menangani secara cepat masalah kelangkaan sembako khususnya minyak goreng. Disamping itu juga terkait masalah program vaksinasi serta kesiapan daerah dalam menghadapi penyelenggaraan MXGP yang rencananya akan digelar Juni mendatang.
Abdul Rafiq menekankan pada gerak cepat dan terpadu dari pemerintah daerah sehingga titik persoalan kelangkaan minyak goreng dapat segera teratasi. “Tadi siang (22/2) saya mengikuti rapat bersama Bupati Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah juga Forkopimda di Ruang Rapat H. Hasan Usman, Lantai 1 Kantor Bupati guna membahas secara serius persialan pupuk, Sembako, dan persiapan MXGP dan vaksinasi,” tandas Rafiq kepada media ini.
Hadir pula dalam rapat tersebut, Kapolres Sumbawa, Perwakilan Kodim 1607/Sumbawa, Kajari Sumbawa, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, serta sejumlah Kepala OPD dan Kepala Bagian.
Dalam kesempat itu, Rafiq memberikan saran terhadap persoalan Sembako dan Persiapan MXGP. Keduanya sama sama penting dan menyangkut hajat hidup orang banyak. Menurutnya, stabilitas ekonomi sangat ditentukan oleh ketersediaan atau rantai pasok dari sembako, terutama minyak horeng. “Kami berharap kepada Pemerintah Daerah untuk lebih serius menyikapi hal ini. Seminggu yang lalu telah dilaksanakan hearing bersama komisi II DPRD Kabupaten Sumbawa, dan disepakati akan turun lapangan sidak ke kios dan grosir yang ada. Apakah ada penimbunan barang dalam jumlah besar ataukah permainan harga di pasar, ini harus dilakukan sebagai sok terapi. Dalam distribusi barang ini, kita nggak boleh membiarkan berlarut larut, contoh di daerah lainnya ditemukan sejuta kilogram minyak goreng ditimbun. Dengan alasan apapun tak dibenarkan menimbun, harus segera didistribusikan kepada masyarakat selaku konsumen,” ungkap Rapiq.
Demikian juga untuk pergelaran MXGP, harus dilakukan dengan sebaik-baiknya, sebab dapat memberikan multi player efek yang signifikan bagi keberadaan UMKM, seperti jasa perhotelan, kuliner maupun industri jasa lainnya. Tahapan yang dijalankan oleh Pemda harus dapat diketahui secara luas, sehingga partisipasi publik akan dapat terealisasi. Oleh karenanya peran media massa sebagai corong utama informasi harus dapat dirangkul dan diberdayakan.
Bila perlu ruang press conferens yang perlu disiapkan khusus setiap ada rilis baru Pemda terhadap persolan yang mengemuka di publik. “Sumbawa adalah miniatur Republik ini. Cara kita menyajikan informasi juga butuh sentuhan yang profesional dan humanis. Saya tekankan bahwa informasi sangat penting untuk menjaga kondusifitas daerah. Jangan sampai berita hoak lebih mendominasi dari pada berita fakta sesungguhnya,” tutup politisi PDI Perjuangan ini.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Dinas Koperindag Kabupaten Sumbawa, Khaeruddin, SE., M.Si mengatakan pihaknya telah berkeliling ke sejumlah distributor utama minyak goreng, yaitu ARL, CDU, BAA, dan SJS, dan memastikan pasokan minyak goreng dari pabrik ke distributor sudah mulai lancar.
Menurut bang Kay sapaan akrabnya, diperkirakan minggu depan, akan ada supplay minyak goreng kemasan 2 liter sebanyak 2.000 kardus, dan kemasan 1 liter sebanyak 1.000 kardus. “Dipastikan dalam 2 minggu ke depan, distribusi minyak goreng sudah masuk ke gerai-gerai,” papar Kay.
Lebih lanjut Kay menambahkan bahwa gula pasir juga ada sinyal kelangkaan. Terkait dengan hal itu, pihaknya sudah berkomunikasi dengan perum Bulog. Dan pihak Bolog pun menjamin ketersediaan serta sistem distribusi gula pasir. “Gejala kelangkaan dan kenaikan harga gula, karena memang secara nasional terjadi penurunan produksi akibat belum memasuki masa giling tebu,” beber Kay.
Sementara terkait pupuk, ketersediaannya saat ini dalam kondisi normal dan aman. Menurutnya, distribusi pupuk bersubsidi telah lancar. Podusen terus melakukan bongkar pupuk di pelabuhan ke gudang lini III yang selanjutnya ditebus oleh masing-masing distributor dan pengecer hingga kelompok tani. “Adapun stok pupuk di gudang produsen saat ini, NPK 196,3 ton, SP.36 sebanyak 839,49 ton, ZA 726,35 ton, Petroganik 227,70 ton, dan Urea 3.783,70 ton,” paparnya.
Pada kesempatan yang sama, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Sumbawa, Lalu Suharmaji Kertawijaya, ST., MT selaku Ketua Tim Kecil MXGP yang dibentuk Bupati dalam paparannya menyebutkan, penyelenggaraan MXGP secara teknis akan dilaksanakan oleh Even Organizer (EO) yang ditunjuk oleh Infront selaku prinsipal MXGP.
Disebutkan Asisten, Pemerintah Daerah dalam hal ini akan membantu penyiapan lahan tempat berlangsungnya even serta infrastruktur pendukungnya. “Hasil pembicaraan terakhir antara Pemerintah Provinsi NTB dengan Promotor MXGP telah diputuskan tempat penyelenggaraan even di lahan milik Bapak Ali BD di Kawasan Samota,” tandas Suharmadji.
Selanjutnya dalam hal penyediaan air minum/air bersih di lokasi MXGP, ia memaparkan, bahwa Perumdam Batulanteh telah bekerjasama dengan PT. Tiara Cipta Nirwana untuk penyediaan air minum/air bersih melalui teknologi SWRO penyulingan air laut.
Menurutnya, kerjasama dengan skema bisnis to bisnis kedua perusahaan telah mendapat pendampingan hukum dari Kejaksaaan Negeri Sumbawa Besar.
Lebih lanjut, Suharmadji mengungkapkan pada awal Februari ini telah dilakukan survey oleh Tim Promotor MXGP untuk persiapan logistik dan hospitality. Direncanakan pada akhir Februari atau awal Maret 2022, akan datang Tim untuk melakukan finalisasi rencana layout lokasi dan persiapan teknis lainnya. (PSmakruf)