Sumbawa, pulausumbawanews.net – Pada saat terang bulan, sering dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mencari ikan dengan cara menyuluh di tepi pantai. Ketika air surut ikan-ikan biasanya banyak yang terjebak di sela-sela batu karang. Kondisi itupun dimanfaatkan oleh tiga pencari ikan, masing-masing Amri (31) warga Desa Marente Baru, Firmansyah (29) warga Desa Labuan Alas, dan Syahrul (31) warga Desa Rempe.
Namun naas dialami ketiga pria tersebut. Saat asyik menyuluh ikan pada Rabu malam (22/9) pukul 21.00 Wita, tiba-tiba ketiganya terseret arus. Dua orang berhasil menyelamatkan diri setelah berenang ke darat. Namun apes bagi Syahrul, karena tidak bisa berenang, sehingga hanyut dibawa arus.
Kasat Polairud Polres Sumbawa yang dikonfirmasi melalui Kasi Humas, AKP Sumardi S.Sos, Kamis (23/9), membenarkan adanya kejadian itu. Kejadian ini berawal dari ketika korban bersama dua rekannya berangkat mencari ikan dengan cara menyuluh, sambil berjalan kaki menyusuri hamparan batu karang di perairan dangkal tepi pantai. Tanpa diduga mereka terhembus angin kencang disertai hujan deras, sehingga membuat ketiganya panik. Dalam kondisi gelap, sehingga ketiganya tidak mengetahui jalan ke darat. Akibatnya membuat mereka mengapung dengan menggunakan jirigen 25 liter berisi kerang hasil tangkapan. Namun naas, jirigen yang digunakan sebagai pelampung, justru karam.
Amri dan Firman bergegas bergegas menyelamatkan diri dengan cara berenang ke tepi pantai. Sedangkan Syahrul yang konon tidak bisa berenang, dengan seketika tenggelam.
Kedua rekan korban inipun langsung meninggalkan lokasi guna melaporkan kehilangan rekannya ke Pos Polairud Labuan Alas.
Personil Polairud dibantu masyarakat sekitar melakukan pencarian. Namun hingga pukul 00.45 Wita, korban belum juga ditemukan sehingga pencarian dihentikan. “Pencarian terpaksa dihentikan lantaran cuaca tidak mendukung dan akan dilanjutkan besok (Jumat 23 September-red),” tandasnya. (PSp)
