Oleh : Asri Reni Handayani, S.Kep., M.H (Stikes Griya Husada Sumbawa)
Moral memiliki kedudukan dasar yang sangat penting. Nilai etika dan moral sangat diperlukan baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota suatu kelompok masyarakat maupun bangsa. Peradaban suatu bangsa dapat dinilai melalui karakter etika dan moral masyarakatnya. Era globalisasi saat ini para siswa seperti kehilangan arah dan tujuan. Mereka terjebak pada lingkaran dampak globalisasi yang lebih mengedepankan sikap tidak peduli, lebih mengarah pada sifat anarkisme bahkan banyak masyarakat menganggap generasi muda sekarang tidak memberikan pengaruh positif sebagai seorang yang terpelajar.
Krisis moralitas sedang menjadi permasalahan di Indonesia pada saat ini. Krisis moralitas terlihat dari kurangnya kesadaran para remaja terhadap arti nilai moral itu sendiri. Usia anak-anak merupakan usia yang menjadi tonggak awal sejauh mana anak-anak mampu mengontrol sikap dan perilaku di lingkungan masyarakat. Sistem pendidikan di Indonesia telah menempatkan kognitif sebagai aspek penting bagi siswa. Hal ini tampak pada kurikulum sekolah masih menempatkan kognitif sebagai sesuatu yang wajib dikuasai, sedangkan afektif dan psikomotorik tidak menjadi prioritas, padahal nilai tersebut sangat penting dalam membentuk pribadi sang anak. Krisis moralitas juga terjadi karena nilai-nilai Pancasila mulai luntur dan tidak lagi diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat, hal tersebut terjadi karena generasi kita sendiri tidak memiliki pedoman dasar baik itu dari pola asuh dari orang tua maupun pola berfikir serta kestabilan emosi yang masih sangat rentan.
pembelajaran dan sosialisasi tentang kehidupan dan akhlak pada anak-anak pun masih kurang. Sehingga hal inilah yang seharusnya mampu dijadikan acuan bagi pendidik baik orangtua maupun guru di sekolah dan didukung oleh pemerintah untuk dapat memberikan pembelajaran di sekolah serta sosialisasi kepada generasi muda dalam menghadapi kemajuan zaman dengan tujuan agar mereka mampu membentengi diri dari hal-hal negatif yang dapat menjerumuskan mereka. Perilaku seperti itu menjadi tanda dekadensi moral. Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain pengaruh teknologi informasi yang sangat kuat. Kurangnya filter akan keterbukaan informasi tersebut membuat semua orang mulai dari anak-anak, remaja, dan dewasa dapat mengaksesnya. Pergaulan bebas yang kian marak membuat pergaulan anak menjadi tidak terarah dan sulit dikendalikan.
Etika dan moral merupakan salah satu problematika pendidikan kita, khususnya sekolah dasar merupakan salah satu penyumbang dalam masalah di negara ini, bagaimana tidak, kita sering jumpai siswa yang melakukan kebohongan terhadap hal yang telah dilakukan seperti melakukan tawuran, rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru, tutur kata yang tidak sopan dalam berkomunikasi bahkan sering mengeluarkan kata-kata kasar dan bahkan kotor. Tidak hanya itu bahkan siswa telah melakukan tindak kriminalisasi yaitu melakukan pencurian, pencabulan, bullying/tindak kekerasan sampai mengakibatkan kematian siswa lain. Oleh karena itu penting untuk memberikan sosialisasi tentang etika dan moral terhadap anak sekolah dasar.
Pengabdian masyarakat dilakukan yaitu memberikan sosialisasi tentang eksistensi etika dan moral. Maraknya terjadi dekandensi moral dikalangan anak-anak sehingga anak-anak di SDN Tangkampulit perlu diberikan pemahaman tentang pentingnya penerapan etika dan moral dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan pengabdian masyarakat ini, untuk meningkatkan dan mengembangkan etika dan moral di lingkungan sekolah maupun dilingkungan masyarakat.
Kegiatan sosialisasi dilaksanakan pada 21 Mei 2021, pukul 10.00-11.00 Wita. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat di SDN Tangkampulit berjalan dengan baik dan dilaksanakan dalam beberapa tahapan. Tahap pertama yaitu melaksanakan survey dan observasi lapangan dengan tujuan untuk menyesuaikan program yang telah disusun dengan kebutuhan anak-anak SDN Tangkampulit. Tahap kedua yaitu persiapan penyuluhan dengan tujuan untuk mengefektifkan dalam persiapaan perencanaan sosialisasi. Tahap ketiga yaitu tahap pelaksanaan yaitu melaksanakan program kegiatan yang telah direncanakan dan disesuaikan dengan kebutuhan anak SDN Tangkampulit. Tahapan pelaksaanaan disesuaikan dengan kondisi dilingkungan SDN Tangkampulit. Keterlibatan sisawa-siswi SDN Tangkampulit sangat baik. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini secara garis besar mencakup beberapa komponen sebagai berikut:Keberhasilan target jumlah peserta sosialisasi , Ketercapaian tujuan sosialisasi, Ketercapaian target materi yang telah direncanakan , dan Kemampuan peserta dalam penguasaan materi. Anak -anak yang berpartisipasi mendapatkan wawasan dan pemahaman tentang pentingnya etika dan moral, akibat jika tidak mempunyai etika dan moral yang baik. Dengan adanya sosialisasi ini Anak-anak dapat mengetahui cara berbicara dengan orangutan tua, guru, maupun dengan lingkungan sekitar dengan sopan dan santun serta tidak menyakiti hati mereka. Etika dan moral sangat perlu diketahui oleh anak-anak dan juga orang tua, karena perkembangan etika anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar,
Kesimpulan dari kegiatan ini yaitu Pengetahuan dan pemahaman siswa tentang pentingnya penerapan etika dan moral dikehidupan sehari-hari meningkat serta mampu memahami akibat dari dekadensi moral. pendidikan juga tidak hanya dititik beratkan pada aspek kognitif saja, namun aspek psikomotorik dan afektif perlu dikembangkan terhadap siswa. Diiringi dengan berkembangnya kecerdasan kognitif, anak juga perlu dilatih mengembangkan afektif. Anak tidak hanya didorong untuk pintar, tetapi juga aktif, bertingkah laku baik, berakhlak mulia, dan sebagainya. ***