Sumbawa, PSnews – Lanjutan pelebaran Jalan Garuda tahap II dengan dua jalur mulai dikerjakan. Hal itu tentunya setelah segala sesuatunya dinyatakan siap, termasuk soal pembebasan lahan masyarakat yang terkena dampak.
Kepada wartawan, Kabag Pertanahan Setda Sumbawa – Khaeruddin didampingi Kasubbag Pengadaan Tanah – Surbini menyatakan, sebelumnya pihaknya telah menggelar rapat dengan Satker PJN Wilayah II Provinsi NTB terkait rencana pembangunan dimaksud. Termasuk sudah turun lokasi untuk mengecek batas-batas tanah pemerintah yang telah dibebaskan. ‘’Rapat antara Pemda dengan Satker Jalan itu terkait dengan rencana pembangunan jembatan dan jalan. Sehingga kami langsung turun mengecek batas-batas tanah pemerintah yang telah dibebaskan, yang telah dibayar,’’ terangnya.
Selain terkait pelebaran Jalan Garuda, dalam pertemuan itu juga membahas tentang pembangunan jembatan pelempit. Rencananya jembatan akan dibangun dua unit, lantaran Jalan Garuda akan menyambung dengan dua jalur. ‘’Dibangun tahun 2020 ini melalui dana APBN,’’ tuturnya.
Dikatakan, untuk pembebasan lahan sudah selesai dilakukan tahun 2019 lalu. Termasuk koordinasi dengan sejumlah pihak terkait dalam pembersihan utilitas yang ada. Diharapkan, lahan yang telah dibebaskan sesuai dengan rencana desain. ‘’Harapan kami mudah-mudahan tanah yang kami bebaskan ini sudah sesuai kondisi dengan desain. Sehingga program pembangunan baik jalan maupun jembatan itu bisa berjalan sesuai dengan rencana,’’ harapnya.
Sementara PPK Satker PJN Wilayah II NTB ruas jalan dalam Kota Sumbawa-Poto Tano – Mustafa mengatakan, Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR menggelontorkan anggaran Rp 47 Miliar untuk pembangunan ruas dua jalur (boulevard) Jalan Garuda tahun ini. Anggaran itu untuk pembangunan Jalan Garuda sepanjang 1,5 Kilometer dan jembatan pelimpit Brang Biji. (PSg)