BMKG : Diperkirakan Agustus ini Tidak Turun Hujan

Sumbawa, PSnews – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Metrologi Sumbawa menyebutkan ada sebanyak delapan Kecamatan di Kabupaten Sumbawa ini mengalami kekeringan ekstrim. Sementara puncak musim kemarai di Provinsi NTB diperkirakan baru terjadi pada bulan ini.

Adapun delapan kecamatan tersebut yakni, Kecamatan Alas Barat selama 95 hari, Lape 93 hari, Moyo Hulu 89 hari, Sumbawa 87 hari, Buer dan Batulanteh 86 hari, kemudian Orong Telu 82 hari, dan  Kecamatan Alas 63 hari.

Endrtiyono

Kepala BMKG Stasiun Metrologi Sumbawa Besar – Endrtiyono, ditemui di ruang kerjanya mengungkapkan, delapan wilayah dikategorikan alami kekeringan ekstrem dikarenakan wilayah tersebut telah lebih dari 60 hari tidak turun hujan.

Sementara, rata-rata di delapan kecamatan dimaksud sudah sudah hampir 3 bulan tidak terjadi hujan. Sehingga dari segi metrologisnya kondisi tersebut menunjukkan bahwa kekeringan yang termasuk ekstrim. “Beberapa wilayah kita dilihat dari segi metrologisnya memang mengalami kekeringan, didasarkan curah hujan yang beberapa bulan sudah tidak ada di daerah tersebut lebih dari 2 bulan atau lebih 60 hari. Itu dianalisiskan mempunyai kekeringan yang ekstrim,’’ terangnya.

Diperkirakan, pada bulan Agustus ini tidak turun hujan. Hal tersebut dikarenakan masih terjadinya fenomena muson timur yakni angin bertiup dari daratan Australia menuju ke Asia, yang mengakibatkan awan pembentuk hujan tertiup oleh angin tersebut. “Jadi sekarang masih belum turun hujan, karena masih angin timur atau muson timur. Itu rutin setiap tahun melintasi wilayah kita. Puncaknya untuk saat ini wilayah NTB sebagain besar bulan Agustus. Sekitar bulan November kemungkinan ada hujan,’’ paparnya.

Ia menghimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai dampak dari puncak musim kemarau, diantaranya kekurangan air bersih dan kabakaran lahan terutama di wilayah yang mengalami kekeringan ekstrim. (PSg)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment