Sumbawa Dapat Bantuan Vaksin Anti Rabies

Sumbawa, PSnews – Sebanyak 30 vial Vaksin Anti Rabies (VAR) diterima Pemerintah Kabupaten Sumbawa dari Pemerintah Provinsi NTB. Vaksin tersebut diberikan dalam upaya penanganan terhadap korban yang terkena gigitan Hewan Penular Rabies (HPR). Apalagi dalam beberapa waktu terakhir di Kabupaten Sumbawa sudah terdapat kasus gigitan HPR. Dari kasus itu satu diantaranya sudah dinyatakan positif, setelah dilakukan uji laboratorium.

Hal itu disampaikan Sekretaris Dinas Kesehatan – Surya Darmasya didampingi Kabid P2PL – Agung Riyadi kepada wartawan. Pihaknya mengakui mendapatkan tambahan kiriman 30 vial VAR dari Provinsi. Dari jumlah itu, 10 diantaranya dialokasikan ke dua rumah sakit, masing-masing 5 vial.  Kemudian 20 vial dikelola di Kabupaten untuk disiapkan jika adanya kejadian gigitan di kecamatan.

Dilanjutkan, terhadap kejadian di Kecamatan Tarano, pihaknya sudah mengirimkan 8 vial VAR ke lokasi untuk mengantisipasi jika ada kejadian sebanyak 4 kasus. “Tidak bisa hanya kita konsentrasikan di Tarano. Karena kita juga mengantisipasi jika nantinya ada kejadian di lainnya. Kalau seandainya ada, dan laporannya cepat, maka cepat kita kirim,’’ tandasnya.

Menurutnya, Provinsi belum bisa memberikan bantuan VAR dalam jumlah besar. Sebab saat ini kasus yang paling masiv terjadi di Kabupaten Dompu, dan sekarang juga terjadi di Sumbawa. Bahkan di beberapa daerah lainnya di NTB terdapat informasi terjadinya gigitan HPR, meski belum dijustifikasi positif rabies. Baru bisa dijustifikasikan rabies atau tidak, setelah dilakukan pengecekan dan pemeriksaan terhadap hewan yang menggigit.

Menurut data yang ada di Dinas Kesehatan hingga Minggu (10/2) diketahui  sudah ada 8 kasus gigitan HPR di Sumbawa. Terhadap kasus tersebut pihaknya sudah melakukan penanganan.

Baca juga : Setelah Dompu, Sumbawa Berpotensi KLB Rabies

Sementara Wakil Bupati Sumbawa – Mahmud Abdullah juga mengakui kalau Sumbawa membutuhkan vaksin yang cukup banyak. Tidak hanya vaksin untuk penanganan terhadap korban, tapi juga dibutuhkan vaksin bagi hewan yang berpotensi menularkan rabies. “Yang masih kekurangan kita sekarang ini adalah vaksin. Vaksin terhadap manusia memang sudah ada. Yang belum vaksin untuk hewannya. Saya sudah kontak dengan Direktur Kesmavet di Jakarta, kita minta bantuan beliau bagaimana membantu kita. Dengan adanya vaksin itu nanti semua anjing yang bertuan harus diikat, di situ kita akan langsung vaksin. Sementara yang liar kita eliminasi. Itu langkah yang kita lakukan,’’ pungkasnya. (PSg)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment