Ini Mimpi Bupati Sumbawa yang Belum Terkabul

Sumbawa, PSnews – Bupati Sumbawa – HM Husni Djibril secara terang-terangan menyatakan kekecewaannya dihadapan para peserta Temu Usaha MICE (Meeting Incentive Convention Exhibition) yang digelar di aula Madilaoe Adt lantai III kantor Bupati Sumbawa Senin (17/9/2018). Lantaran belum ada batik maupun tenun Sumbawa yang diproduksi secara besar di daerah. Sehingga Dinas terkait pun diminta untuk segera bergerak.

Meskipun Ia sempat mengaku bangga, pada saat opening kegiatan Sail Moyo Tambora 2018 di Pelabuhan Badas para Menteri yang hadir menggunakan pakaian tenun Sumbawa. Namun disitu Bupati juga merasa malu. Sebab, pakaian yang dikenakan para Pejabat Negara bukan dibuat di Kabupaten Sumbawa, melainkan dibawa dari daerah lain. ‘’Betapa indahnya ketika Sail Moyo Tambora 2018, pada saat pembukaan hampir semua Menteri menggunakan pakaian tenun Samawa. Bangga kita melihatnya. Tapi sesungguhnya anda sudah membuat saya malu. Malu sekali. Kenapa malu, itu dibuat sama saja kayak pakaian Jawa cuma motifnya Sumbawa. Yang ingin kita tampilkan disini adalah pakaian Sumbawa yang kita buat sendiri disini. Jangan kita buat baju di Jawa, sama saja kita pakai batik-batik yang ada di jual disana itu,’’ tukas Bupati.

Kekecewaan Bupati masih berlanjut, karena hingga saat ini mimpinya untuk menerapkan penggunaan pakaian batik Sumbawa di Pemerintahan belum juga terkabul. ‘’Saya pernah bermimpi, pada saat saya pertama kali berencana untuk masuk menjadi calon Bupati Sumbawa. Betapa miris apa yang menjadi cita-cita itu sampai hari ini belum terkabulkan. Persis dua tahun tujuh bulan, pernah saya instruksikan sampai hari ini belum tertangani dengan baik. Saya bermimpi agar ada produk khusus, produk yang spektakuler, karena selama ini tidak terbangun kenyataannya. Mimpi saya dulu bagaimana menciptakan namanya pakaian Samawa. Kalau buat kain atau namanya kre alang, tetapi itu kita pakainya saat waktu khusus, saat ada acara saja. Tapi coba lihat, di Lombok sudah ada usaha tenun, di Bima apalagi, di Sumbawa tidak bisa kita banggakan setiap waktu, tidak ada. Saya hanya sederhana berfikir bagaimana menciptakan yang namanya batik Sumbawa atau kain tenun Sumbawa, yang siap, setiap waktu bisa kita gunakan. Saya kira tolong Dinas terkait betul-betul mencermati kalimat ini,’’ tandasnya.

Bupati mengungkapkan kalau Pemda Sumbawa memiliki anggaran untuk pengadaan batik Sumbawa. Sehingga jajarannya tidak lagi ke kantor menggunakan pakaian batik daerah lain. ‘’Apakah kita kekuarangan anggaran? Tidak. Pemerintah ini punya dana kok. Tapi sampai dimana sekarang Dinas terkait untuk memotivasi orang-orang ini (Pengusaha). Berhentilah kita menggunakan batik lain, mari kita gunakan batik Sumbawa. Saya ingin menghadirkan di Pemerintahan ini, pada saat kita mengenakan pakaian baju batik di hari Kamis dan Jumat, semua kita menggunakan itu (Batik Sumbawa), jangan yang motif Jawa,’’ ujarnya.

Menurut Bupati, Kabupaten Sumbawa memiliki seniman yang sangat banyak. Salah satunya Gany Selim yang bisa mendesain batik Samawa. Untuk itu, dalam kegiatan Temu Usaha tersebut Bupati berharap bisa ditelurkan sebuah keputusan yang mendorong batik dan juga tenun Sumbawa bisa diproduksi di Sumbawa. ‘’Konsep sudah ada di Pak Gany Selim, tinggal bagaimana kita teruskan. Jangan lagi ada argumentasi alasan yang mengatakan kita tidak punya dana. Setelah saya bicara dalam forum ini mudah-mudahan besok sudah ada yang pakai (Batik Sumbawa),’’ demikian Bupati. (PSg)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment