Sumbawa, PSnews – Menteri Sosial Republik Indonesia – Agus Gumiwang memberikan bantuan senilai Rp. 89.802.215.507, yang diterima langsung Bupati Sumbawa – HM Husni Djibril pada Minggu (26/8/2018). Namun dari jumlah itu, hanya sekitar Rp 1,578 Miliar saja yang diperuntukkan bagi penanganan korban gempa yang melanda Sumbawa beberapa hari lalu. Sisanya untuk program yang dilaksanakan Kementerian Sosial.
Klarifikasi bantuan tersebut disampaikan Husni Djibril, agar bisa diketahui jelas oleh masyarakat. Dari keseluruhan dana tersebut, yang digunakan khusus untuk korban bencana gempa Sumbawa hanya senilai Rp 1.578.775.507, dengan rincian Santunan Korban Meninggal masing-masing Rp 15.000.000, di Kabupaten Sumbawa 6 orang, termasuk korban meninggal di KLU 1 orang dan KSB 3 orang, Permakanan 3.000 paket sebesar Rp 750.000.000, Bantuan Perlengkapan Pengungsian Rp 666.000.000 dan Peralatan Dapur Umum dan LDP Rp 12.775.507. ‘’Bantuan yang 89 miliar rupiah inilah yang perlu saya klarifikasi. Mudah-mudahan tidak ada lagi kegalauan kita, sehingga jangan ada lagi salah kaprah. Yang jelas bantuan kemarin itu bukan 89 miliar lebih, tapi 1 miliar lebih,’’ terang Bupati didampingi Wabup H Mahmud Abdullah, Kajari Sumbawa, perwakilan Kodim 1607 Sumbawa, Kepala Disos Sumbawa dan Kabag Humas Setda Sumbawa di aula Hasan Usman lantai I kantor Bupati Sumbawa, Senin (27/8/2018).

Sementara dana lainnya diperuntukkan bagi program yang dijalankan oleh Kementerian Sosial, seperti Rastra (34.040 KPM) sebesar Rp 44.932.800.000, PKH (22.376 KPM) Rp. 42.290.640.000, dan Cadangan Beras Pemerintah Rp. 1.000.000.000.
Sedangkan bantuan bagi rumah yang rusak di Kabupaten Sumbawa, sejauh ini belum diketahui Bupati. Yang jelas Pemerintah Pusat baru akan memberikan itu bagi korban rumah rusak di Pulau Lombok, dimana rusak berat akan mendapatkan Rp 50 juta, rusak sedang Rp 25 juta, dan rusak ringan Rp 10 juta, juga jatah hidup Rp 300 ribu per bulan per kepala.
Baca juga : Rp89,802 Miliar Bantuan Gempa untuk Sumbawa
Diungkapkan, untuk memberikan bantuan bagi rumah rusak berat, sedang dan ringan, saat ini Pemda sedang melakukan validasi data di lapangan. Bupati telah menurunkan tim teknis turun ke lapangan. Baru diketahui hasilnya berapa angka pasti rumah warga yang rusak berat, sedang dan ringan. Baru kemudian ditentukan jumlah bantuan yang akan diberikan kepada rumah yang rusak itu. “Mudah-mudahan dalam beberapa hari kedepan data ini segera kita pegang. Karena kita cukup besar ada sekitar 9.000-an rumah yang perlu kita validasi. Maka itulah kita masih menunggu hasil data untuk perbaikan rumah rusak. Itu tidak boleh ada yang kelolosan, semua harus terdata,’’ pungkasnya. (PSg)