Sumbawa, PSnews – Dalam beberapa tahun terakhir, Kecamatan Moyo Utara tetap melaksanakan panen raya jagung. Begitu pula dengan tahun ini, yang kegiatannya dipusatkan di Dusun AI Limung, Desa Kukin. Diketahui terjadi peningkatan area panen jagung ditiap tahunnya.
Dalam kegiatan panen raya jagung Senin (16/4/2018), Camat Moyo Utara – Tajuddin mengungkapkan, luas areal panen raya di Kecamatan Moyo Utara pada tahun 2016 lalu hanya 600 hektar. Sementara untuk tahun 2018 berhasil mencapai 3.000 hektar. Dimana petani pemula dapat menghasilkan jagung sebesar 8 hingga 9 ton per hektar. Bahkan ada yang mencapai 12 ton per hektar. ‘’Alhamdulillah dengan adanya jalan lintas samota yang telah dibangun di Kecamatan Moyo Utara, petani dapat memanfaatkannya sebagai lokasi untuk menjemur jagung sementara (Lantai Jemur). Sehingga dari jagung yang dulunya dijual dalam keadaan masih basah dan dijual dengan harga Rp. 2500 sekarang petani dapat menjualnya dengan keadaan kering sebesar Rp. 3150,’’ terangnya.
Ia berharap agar masyarakat setempat lebih konsumtif pada hasil panen pertama, yakni dengan membeli kebutuhan yang dapat mendukung kegiatan tani dan kegiatan sehari-hari. Kemudian pada tahun kedua petani bisa menabung di bank.
Sementara Bupati Sumbawa – HM Husni Djibril mengaku bersyukur karena para petani di Kecamatan Moyo Utara dapat melakukan Panen Raya Jagung dengan luas areal panen mencapai 3.000 hektar, meningkat signifikan dari hanya 600 hektar pada tahun 2016 lalu. Adapun produksi jagung dari hasil panen raya diperkirakan mencapai 27.000 ton. Hal ini tentunya menjadi motivasi sekaligus memberikan harapan dan semangat baru bagi semua pihak, terutama Pemerintah Daerah, karena berbagai program pembangunan, pembinaan dan pendanaan yang telah diupayakan bagi masyarakat petani dapat membuahkan hasil.
Dilanjutkan, selain produksi jagung yang melimpah, Kabupaten Sumbawa juga memiliki potensi limbah jagung yang cukup besar seperti jerami, tongkol dan juga klobot atau kulit buah jagung yang dapat dimanfaatkan sebagai hijauan pakan ternak. Bahkan limbah jagung tersebut juga dapat dimanfaatkan sebagai biomassa, yakni salah satu sumber energi. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Sumbawa kemudian mencanangkan program GEMA JIPI (Gerakan Masyarakat Agribisnis Jagung Integrasi Sapi) yakni program yang mengkolaborasikan sektor pertanian melalui tanaman jagung dengan sapi pada sektor peternakan.
Selain panen raya jagung, Bupati juga mengapresiasi Camat Moyo Utara yang telah menginisiasi lahirnya Gerakan Petani Menabung (GPM). Pencanangan GPM dinilai sangat tepat, yang disandingkan dengan momentum Panen Raya Jagung, yaitu untuk memberikan pemahaman kepada petani agar mendapatkan hasilmelimpah. ‘’Agar hasil panen jagung tidak serta merta dihabiskan langsung sekaligus seperti biasanya. Gerakan Petani Jagung ini sangat baik sekali untuk diterapkan,’’ pungkasnya. (PSg)