Dikes Rilis Hasil Uji Lab Penyakit di Lopok

Sumbawa, PSnews – Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Sumbawa membeberkan hasil uji laboratorium terhadap penyakit yang beberapa waktu lalu merebak di Kecamatan Lopok. Dimana diketahui ada belasan warga Desa Langam diduga menderita penyakit aneh.

Menurut Kepala Dikes Sumbawa – H Naziruddin didampingi Kabid Pencegahan Pengendalian dan Penyehatan Lingkungan – Agung Riadi, atas adanya informasi akan penyakit tersebut pihaknya bersama tim kesehatan di Puskesmas Lopok dan tim kesehaan Kabupaten, melakukan pemeriksaan terhadap 14 penderita termasuk H Nurdin Bole.

Lutfi Makki (kiri ~ Kabag Humas Setda Sumbawa ) dan Nasiruddin (tengah) dan Agung Riadi (kanan)

Diungkapkan, hasil pemeriksaan H Nurdin Bole didiagnose menderita penyakit skabies dengan diagnose bandingnya yaitu dermatitis kontak alergi, yakni penyakit yang penularannya melalui perantaraan tungau atau kutu busuk. Begitu juga terhadap 13 orang lainnya yang berdasarkan informasi masyarakat yang kemudian ditindaklanjuti melalui tindakan investigatif. ‘’Kemudian kami simpulkan bahwa 13 orang lainnya tersebut juga menderita skabies dengan diagnose bandingnya yaitu dermatitis kontak alergi, dan 1 orang lagi menderita tinea kanidiasis atau jamur kulit. Namun yang paling khas gejala atautanda skabies tersebut terlihat pada tubuh saudara H. NB,’’ terang H Nazir kepada wartawan Senin (16/4/2018).

Sementara terhadap dugaan masyarakat yang mencurigai kemungkinan penyakit yang diderita masyarakat tersebut berkaitan dengan dampak gelondong dalam penatalaksanaan emas pada pertambangan emas yang pernah marak di desa tersebut, pihaknya pun dibeberapa lokasi telah melakukan pengambilan sampel air untuk diperiksa kandungan merkurinya. Dalam pemeriksaan ini, pihaknya menggunakan laboratorium Balai Pengujian Material Konstruksi Dinas PUPR Provinsi NTB. Hasil pemeriksaan laboratoriumnya menunjukkan kadar merkuri di 10 lokus sampel yang diambil adalah sebesar antara 0,0001 mg/l s.d 0,0009 mg/l yaitu masih di bawah ambang yang dibolehkan keberadaannya di air (yakni 0,001 mg/l.

Bahkan hasil pemeriksaan parameter lainnya terhadap sampel air di rumah H Nurdin Bole, ada sekitar 28 parameter yang diperiksakan di laboratorium dimaksud, namun hanya parameter coliform saja yang menunjukkan angka yang agak tinggi yakni sebesar 35.000 mpn/100 ml (baku mutunya yang dibolehkan adalah 10 mpn/100 ml). E. Coli-nya sendiri nilainya negatif (tidak ada cemaran yang disebabkan oleh tinja manusia). Coliform itu menunjukkan bahwa telah terjadi cemaran air yang disebabkan oleh tinja/ kotoran hewan/ ternak (bukan oleh tinja manusia). (PSg)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment