Atasi Kelangkaan Pupuk, Petani Sebasang Gunakan Kotoran Ternak

Sumbawa, PSnews – Ketua Kelompok Tani Uma Inil Desa Sebasang Kecamatan Moyo Hulu – H Musahab mengaku, dalam beberapa tahun ini pihaknya telah menggunakan pupuk organik dari kotoran ternak untuk mengembangkan tanaman padinya. Itu dilakukan atas dasar kelangkaan pupuk yang sering terjadi di daerah.

‘’Pupuk organik yang kita gunakan ini memberikan keuntungan besar. Baik hasil maupun bagi tanahnya sendiri,’’ terangnya kepada wartawan usai panen padi yang dilakukan bersama Bupati Sumbawa pada Rabu (4/4/2018).

Dituturkan, awal digunakannya pupuk organik ini lantaran kelompok tani Uma Inil sering mendapatkan jatah pupuk yang kurang dari Pemerintah. Sehingga Ia berinisiatif menggunakan pupuk organik dari kotoran ternak. Yang setelah dilihat hasilnya, ternya sangat besar. ‘’Hasilnya kalau penanaman pertama dari pupuk kimia kita langsung pakai organik, waktu itu caranya dan segala macamnya masih belum tahu, agak minim hasilnya. Tapi setelah kita konsultasi dengan pihak Dinas Pertanian, makanya saya gunakan pupuk organik ini, hasilnya pun memuaskan’’ tuturnya.

H Musahab

Setelah 5 tahun menggunakan pupuk organik ini, kata H Musahab, ternyata manfaatnya banyak. Tanah semakin bagus, penggunaan pupuk tiap tahunnya pun tidak terlalu banyak. Karena kondisi tanah saat menggunakan pupuk organik menjadi sehat. Hasilnya juga memuaskan dan lebih sehat. ‘’Kelebihannya, kalau tahun ini kita pakai 5 ton, tahun depan 3 ton, tahun sananya lagi 2 ton. Makin hari makin kurang kalau sudah sehat tanahnya ini. Tidak ada gangguan juga dengan ternak yang kami punya,’’ ujarnya.

Karena sudah cukup berhasil, sehingga pada Rabu 4 April 2018, dilakukan panen padi organikoleh Bupati Sumbawa HM Husni Djibril, bersama Dinas Pertanian Sumbawa, termasuk para petani dari kelompok Uma Inil. Dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Pertanian Sumbawa – Tarunawan menyatakan, kelompok tani Uma Inil sebagai pelopor penanam padi organik tentu tidak lepas dari peran seorang H. Musahab yang mempelopori hal tersebut. Ia bersama kelompoknya menanam padi tidak menggunakan pupuk anorganik (kimia), tapi dari kotoran ternak atau pupuk organik.

Menurutnya, ditengah masyarakat berteriak tidak ada atau kelangkaan pupuk. Justeru Kelompok Tani Uma Inil Desa Sebasang ini melakukan hal yang luar biasa. ‘’Apresiasi kepada Pak Sahab dan anggota kelompoknya yang sudah menerapkan kepada 15 hektar lahan dari pupuk organik tanpa satu kilo pun pupuk bersubsidi,’’ tandasnya.

Sementara Bupati Sumbawa HM Husni Djibril menyatakan, kebutuhan pupuk urea subsidi di Kabupaten Sumbawa berdasarkan permintaan petani melalui Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) tani tahun 2017 adalah sebesar 58.000 ton. Sedangkan alokasinya berdasarkan SK. Kadis Pertanian dan perkebunan provinsi NTB hanya sebesar 26.000 ton.

Dalam kaitan tersebut untuk mengatasi kekurangan pupuk pada tanaman padi, kelompok tani Uma Inil Desa Sebasang sudah selangkah lebih maju, dimana sudah 4 tahun ini telah menerapkan pupuk organik yang bahan bakunya diperoleh disekitar lingkungan kelompok tani tersebut. ‘’Saya ingin giring bahwa pupuk yang organik betul-betul bermanfaat bagi tanaman kita dan kesehatan kita. Kenapa tidak kalau ini kita kembangkan. Bahwa ada Dinas yang terintegrasi tanaman dengan hewan,’’ pungkasnya. (PSg)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment