Sumbawa, PSnews – Perusahaan Daerah (Perusda) Sabalong Samawa mulai bangkit setelah direktur yang lama, ternyata uang kas yang tersisa hanya Rp 65 Ribu. Hal itu diungkapkan Plt Direktur Perusda Sabalong Samawa – Ivan Indrajaya yang dikonfirmasi wartawan Rabu (28/2/2018).
Ivan Indrajaya membenarkan kalau uang kas yang dikelola pertama kali dirinya menjabat hanya Rp 65 Ribu. Meski begitu, ia bersama belasan karyawannya berusaha bangkit untuk memulai usahanya. Dan saat ini uang kas yang dimiliki sudah mencapai Rp 7 Juta, setelah dipotong biaya insentif pegawai dan lainnya. “Di Perusda ini saya mulai dari uang kas yang hanya Rp 65 Ribu,’’ bebernya.
Diungkapkan, usaha yang sekarang dihidupkan ada bengkel dengan managemen berbeda dari yang sebelumnya. Dalam menjalankan usaha ini, dia ingin mobil dinas di seluruh OPD melakukan perbaikan maupun perawatan di bengkel milik Perusda. “Saya ingin mobil dinas itu dicatat semua apa yang dibelanjakan dan dikerjakan. Misalnya dua hari akan ganti oli, saya akan hubungi Kepala OPDnya minta untuk datangkan mobilnya, kalau tidak bisa datang, kami jemput. Sehingga nanti anggaran ini jelas,’’ paparnya.
Saat ini, lanjut Ivan, hampir semua kendaraan operasional di Sekretariat Daerah sudah melakukan perawatan dan perbaikan ke Perusda. Beberapa OPD lain sekarang sedang didata mobil operasionalnya agar nantinya ada rekam jejak pemeliharaan kendaraan dinas dimaksud. “Itu dalam rangka saya meningkatkan pendapatan perusahaan dalam waktu dekat,’’ tukasnya.
Bahkan diharapkan dalam beberapa tahun kedepan anggaran kendaraan dinas untuk perbaikan maupun perawatan itu tidak lagi di OPD, tapi diserahkan ke Perusda. Sehingga OPD tinggal menggunakan saja kendaraan yang sudah siap. “OPD bisa fokus pada pekerjaannya, kalau anggaran kendaraan, bisa diserahkan ke Perusda,’’ harap Ivan.
Kemudian untuk perdagangan, dia ingin membackup bengkel dengan menjual onderdil mobil. Pihaknya sudah membangun kerjasama dengan pihak luar, untuk masukan barang ke Perusda. “Kita sudah ketemu, dan tinggal direalisasikan,’’ tuturnya seraya menambahkan, bahwa Perusda juga menjalankan usaha percetakan dan sudah bersurat ke OPD untuk kerjasama.
Perusda Sabalong Samawa memiliki karyawan sebanyak 12 orang termasuk Direktur. Itu diluar tenaga bengkel maupun persetakan yang ditangani pihak ketiga. “Sementara 11 orang dan itu di dalam kantor, termasuk untuk pengelolaan managemen mobil dinas ini orang perusahaan yang kerjakan. Untuk tenaga bengkel dan percetakan itu pihak ketiga,’’ ungkapnya.
Dalam mengembangkan perusahan ini, pihaknya berkeinginan membackup program strategis Pemerintah. Baik di sektor pertanian, peternakan, energi, pariwisata, perhotelan, infrastruktur serta lainnya. Apalagi sekarang cukup banyak program strategis yang dijalankan Pemda, seperti Sumbawa Beef, yang sejauh ini belum ada perusahaan pengelolanya. “Pemerintah tidak bisa mengelola sendiri untuk menjadikan itu daging kalengan, sehingga harus perusahaan. Sehingga Perusda ingin masuk di situ,’’ cetusnya.
Selain itu, limbah jagung bisa dikelola menjadi pakan ternak, atau diolah menjadi pellet untuk sumber energi. “Apalagi ada perusahaan Korea yang akan masuk dan sudah ada MoU dengan Pemda Sumbawa. Biaya mengolah pakan ternak dari limbah jagung sangat murah sekali. Limbahnya sangat banyak, tinggal kita olah dan jual,’’ pungkasnya. (PSg)