Sumbawa, PSnews – Tidak lama setelah terbentuknya sanggar seni Ganing Gara Kecamatan Lopok, hasil karyanya akan segera dinikmati oleh masyarakat luas melalui karya lagu daerah sumbawa dengan judul Lampas Pasan dan Temang Dongan. Salah seorang musisi sekaligus pencipta lagu daerah Sumbawa, Jhok L. Gali kepada media ini mengatakan bahwa lagu Lampas Pasan dan Lagu Temang Dongan adalah salah satu dari beberapa judul lagu dalam album terbarunya yang kini tengah dirilis. Lagu lampas pasan ini menceritakan tentang keindahan karunia Tuhan Yang Maha Esa untuk kehidupan masyarakat. Lampas Pasan (air terjun Brang Pasan) yang merupakan salah satu sumber air bendungan Mamak, berada di Desa Mama Kecamatan Lopok. Lampas Pasan ini mengalir sepanjang tahun dengan debit air yang cukup besar sehingga sangat menarik untuk dijadikan obyek wisata alam. “Untuk itu kelestariannya perlu dijaga dengan cara meningkatkan kesadaran masyarakat dengan tetap menjaga hutannya sebagaimana sebagian bait syair lagunya, Pakarap kami ke sia, mamo barema tu jaga, ka kangada lampas pasan, ka panunas we kaleng nene”, ujar Jhok.
Sedangkan lagu Temang Dongan, (temang = tebing) dan (dongan = nama gunung) menceritakan kisah rakyat yang secara turun temurun berada di tengah-tengah masyarakat Desa Pungkit Kecamatan Lopok. Dimana pada dahulu kala ada 2 gadis kembar bernama sari dan sena memiliki paras cantik dan hidup bersama ibunya karena ayahnya sudah meninggal dunia. Berita akan kecantikannya terdengar oleh Lalu Sawir Gading putra dari Dea Dongan dan ingin mempersunting si sari sebagai permaisuri. Namun karena alasan tertentu si sari tidak berkenan dan akhirnya secara terpaksa bunuh diri di Temang Dongan. Karena ikatan batin saudara kembarnya yang sangat kuat, si sena juga ikut bunuh diri di tempat yang sama. “Kisah ini oleh masyarakat Desa Pungkit diceritakan dalam satu bait lawas, Benru dapat temang dongan ilang mo nyawa si sari, si sena nurit lagina,” paparnya.
Kisah ini selain diangkat melalui lagu samawa juga sedang digarap film cerita rakyat yang disutradarainya.
Menurut Ketua Sanggar Seni Ganing Gara, inilah momentumnya untuk mengangkat sekaligus mempromosikan budaya lokal dan potensi wisata alam yang ada di Tana Samawa dengan melihat kebijakan Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Sumbawa yang sejalan dengan harapannya dalam upaya menggeliatkan kegiatan budaya di setiap kecamatan. “Saat ini tumbuh kembali energi untuk berkarya yang selama ini sempat surut. semoga pemerintah Kabupaten Sumbawa bisa terbuka, berkalobari, bersinergi dalam membangun pariwisata secara umum kedepan. Dengan demikian visi pembangunan Kabupaten Sumbawa tahun 2016-2021 dibawah kepemimpinan HUSNI-MO yakni Terwujudnya Masyarakat Sumbawa Yang Berdaya Saing, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Semangat Gotong Royong, Insya Allah akan dapat diwujudkan,” harap Jhok.
Untuk diketahui, Jhok L. Gali merupakan warga Desa Langam Kecamatan Lopok. Ia juga merupakan salah seorang tokoh seni dan budaya yang selama ini telah banyak berbuat dan bahkan binaannya sudah meraih prestasi di tingkat kabupaten, propinsi bahkan nasional. Hasil karyanya telah mencetak album lagu daerah Sumbawa sebanyak 13 album. Beberapa album diantaranya Kemang Lawang Gali, Rawas Rasate, Ketam Bulaeng dan Linjo Lanje. (PSj)