Kemenristek Dikti Resmikan STP Sumbion Park di UTS

Sumbawa, PSnews – Science and Techno Park (STP) yang berlokasi di Kampus Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) kawasan Olat Maras, pada kamis (02/03) diresmikan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) RI yang diwakili Sekjen Kemenristek Prof. Ainun Na’im, Ph.D dan dan Dirjen Kelembagaan Iptek Dikti, Dr. Ir. Patdono Suwidnjo M.Eng., Sc. Kegiatan tersebut, turut dihadiri Anggota DPR RI yang tidak lain sebagai pendiri UTS, Dr. Zulkieflimansyah M.Sc, Sekda Drs. H. Rasyidi, Rektor UTS Dr. Andy Tirta, Direktur STP Sumbawa Dr. Arif Budi Witarto, Ketua Yayasan Dea Mas Niken Saptarini, dan Kepala Bappeda Ir. H. Iskandar M.Ec.Dev. Menurut Direktur STP Sumbawa, Dr. Arif Budi Witarto bahwa STP sudah berjalan sejak dua tahun lalu melalui beberapa perjalanan panjang. Mulai pengusulan oleh Rektor pertama sekaligus pendiri UTS, Doktor Zulkieflimansyah, kemudian penandatanganan MoU oleh Bupati Sumbawa dan peletakan batu pertama oleh Menteri Bappenas hingga peresmian gedung STP oleh Menristek Dikti. Menurutnya, model STP ini terinspirasi dengan beberapa STP yang berada di luar dan pernah dikunjunginya. Seperti Symbion—sebuah Techno Park di Copenhagen Denmark, Lund Swedia, Amerika Serikat, Malaysia dan di STP di dalam negeri. Ketika ada Symbion di luar negeri, pihaknya pun memberikan nama kawasan STP, Sumbion Park (Sumbawa Innovation Park). Sesuai nama kawasannya, misi utama STP ini bukan sekedar laboratorium rapi tapi lebih penting menghasilkan karya yang inovatif. prioritas dari STP ini adalah berbasis teknologi hayati (bio teknologi) yang diterapkan pada bidang pertanian, kelautan dan lainnya yang menjadi potensi dan kekuatan Sumbawa. Meski STP Sumbawa ini bermula dari nol, tapi pihaknya sudah melahirkan tiga perusahaan inkubasi bisnis kendati masih terbilang kecil, yaitu PT Alga Biodiesel Sumbawa (2015) yang membuat biogas dari sampah organik sebagai energy terbarukan yang kontrak risetnya dengan Kemenristek Dikti. Selanjutnya PT Date Palm Biotech (2016) yang melakukan kontrak riset dengan PT Igrow Myown Food (investor Brunei) untuk pengadaan bibit kurma dengan jenis kelamin tertentu bagi perkebunan di Kabupaten Dompu dengan luas lahan 100 hektar. Tahun 2017 ini, melahirkan satu perusahaan lagi yakni Sumbawagen Nusa Tenggara Biotech, proyeknya dari Pertamina untuk teknologi pemijahan dan budidaya teripang. “Kami punya tekad bahwa tidak ada yang tidak mungkin, yang penting ada kemauan”, tandasnya. Sekjen Kemenristek Dikti, Prof. Ainun Na’im, Ph.D menyampaikan apresiasi atas capaian-capaian yang dihasilkan STP, sekaligus menyarankan agar STP ini memanfaatkan temuan dan teknologi baru, sehingga tidak perlu mengulang lagi melainkan mengembangkan dan mengimplementasikannya. Sebab perguruan tinggi lain bersama patner internasionalnya juga sudah menemukan banyak teknologi baru yang siap dibawa ke industry. Karena itu Ia menilai start up company sangat penting tapi perlu diberi target berapa lama dia bisa dibina dan kapan harus dilepas. Jika dilepas menguntungkan, STP bisa berkembang lebih lanjut bersama perusahaan yang dilahirkan dan dikembangkannya. “Saya melihat sudah ada sinyal dan nuansa, STP Sumbawa ini menuju kesuksesan,” ujarnya.

Sekjen Kemenristek Prof. Ainun Na’im, Ph.D dan dan Dirjen Kelembagaan Iptek Dikti, Dr. Ir. Patdono Suwidnjo M.Eng., Sc. dan DR Zulkieflimansyah MSc

Di tempat yang sama, Pendiri Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), Dr. Zulkieflimansyah M.Sc, meyakini STP Sumbawa ke depan akan menjadi STP model dan terbaik di Indonesia. Untuk menjadi yang terbaik ini, STP Sumbawa harus dipimpin oleh orang-orang pintar. Karena itu Ia menginginkan STP menjelma menjadi tempat yang nyaman dan indah untuk orang-orang pandai. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada para pengelola, yayasan dan pihak yang telah memberikan dukungan. Semoga jalan panjang yang dimulai dari langkah pertama ini bisa menghasilkan sesuatu hal yang sangat menakjubkan, tukas Doktor.

Kemenristek Dikti RI juga Meresmikan Magister Manajemen Inovasi
Selain meresmikan Science and Techno Park (STP) Sumbawa, Kemenristek Dikti RI melalui Dirjen Kelembagaan Iptek Dikti, Dr. Ir. Patdono Suwidnjo M.Eng., Sc. meresmikan dibukanya Magister Manajemen Inovasi di UTS.
Pada kesempatan tersebut, Dr. Zulkieflimansyah M.Sc mengatakan, dibukanya Manajemen Inovasi untuk pasca sarjana (S2) ini karena tuntutan keadaan, sebab banyak ahli di bidang teknik tapi tidak memahami persoalan teknologi secara makro. Magister manajemen inovasi ini merupakan ilmu yang mampu mendudukkan mengapa teknologi tersebut penting untuk dipahami baik oleh orang komunikasi, accounting, psikologi dan lainnya. Bagaimana mungkin pejabat, dosen bahkan politisi memahami sesuatu jika tidak mengetahui ilmunya. Demikian dengan wartawan, dalam menulis berita harus mengetahui substansi dari beritanya. Inilah menjadi alasan mengapa Manajemen Inovasi ini penting untuk dipelajari. Karena itu Doktor Zul menggugah Pemda Sumbawa memberikan kesempatan kepada aparaturnya untuk dilatih memahami manajemen inovasi mengingat merupakan ilmu kebijakan yang mengetahui bagaimana mengembangkan industri dan lainnya. Doktor Zul meminta Direktur STP untuk memberikan beasiswa kepada kepala desa yang sarjana untuk mengikuti Magister Manajemen Inovasi. (PSj)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment