Sumbawa, PSnews – Hingga saat ini persoalan tapal batas antara Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat belum juga tuntas. Meski beberapa kali dilakukan pertemuan, baik yang difasilitasi Pemerintah Provinsi maupun Pusat, namun belum juga ada kata sepakat. Agar masalah ini jelas, Pemda Sumbawa dalam hal ini Bagian Pemerintahan dan Komisi I DPRD Sumbawa mempertanyakan masalah ini ke Kementerian Dalam Negeri.
Kabag Pemerintahan Setda Sumbawa – Sahabuddin kepada wartawan mengungkapkan, hingga saat ini memang belum ada ketetapan mengenai tapal batas antara kedua Kabupaten. Namun ada tiga titik yang diusulkan untuk dijadikan batas kedua wilayah, yakni di kawasan Sumur Haji Ako, kawasan Paloma Agung dan diantara dua titik tersebut.
Dalam hal ini, titik yang direkomendasikan oleh KSB yakni pada titik di kawasan Paloma Agung. Dimana lokasi ini berjarak sekitar empat kilometer sebelum lokasi Sumur Haji Ako. Sementara itu, Pemda Sumbawa telah menetapkan titik batas di wilayah Sumur Haji Ako. “Semua persoalan ini sudah diserahkan ke Pemerintah Pusat saat difasilitasi oleh Wakil Gubernur,’’ tukasnya.
Untuk mencari kejelasan terkait batas ini, Komisi I DPRD Sumbawa bersama Bagian Pemerintahan Setda Sumbawa berangkat ke Jakarta untuk bertemu Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri. Tujuannya untuk untuk mendorong Pemerintah Pusat segera menetapkan tapal batas kedua Kabupaten. Karena itu, pihaknya masih menunggu tim pemerintah pusat untuk melakukan peninjauan lokasi tapal batas. Sehingga nanti pemerintah pusatlah yang akan menunjuk titik batas antara kedua wilayah. “Setelah mereka kembali barulah kita ketahui bagaimana proses selanjutnya terkait penetapan batas ini, ‘’ ujarnya. (PSg)
