Sumbawa, PSnews – Diduga dilatar-belakangi oleh persoalan sengketa lahan warga di dua desa saling serang pada Kamis siang (24/11/2016) . Warga dua desa yang terlibat pertikaian tersebut yakni Desa Selante Kecamatan Plampang dengan warga Desa Labangka IV Kecamatan Labangka.
Dikhabarkan akibat pertikaian itu empat orang mengalami luka parah lantaran tertebas parang, dua orang dari Selante dan dua dari Labangka.
Informasi yang diserap media ini menyebutkan, pertikaian itu berawal dari sengketa lahan antar warga dari dua desa. Sebenarnya persoalan sengketa lahan ini sudah difasilitasi pihak Kecamatan setempat dengan memanggil Kepala Desa dari dua desa, namun Kades Labangka IV tidak pernah hadir. Akhirnya pihak Pemerintah Kecamatan dan Muspika setempat meminta agar lahan itu untuk sementara tidak digunakan dulu sebelum persoalan tersebut tuntas. Rupanya warga Selante mendapat informasi bahwa warga Labangka tengah menggunakan lahan dimaksud. Setelah dikroscek ke lokasi ternyata benar. Warga Selante menemukan dua orang suami isteri sedang menggarap lahan sengketa tersebut. Suami isteri tersebut, masing-masing, Amaq Hartono dan Inaq Hartono yang beralamat di RT 02/RW 03 Dusun Karang Tengah. Mereka dibawa ke Kantor Desa Selante saat menggarap lahan yang disengketakan yakni di lokasi Gunung Malang Desa Selante pada Kamis (24/11/2016) sekitar pukul 11.30 WITA.
Atas beredarnya informasi bahwa di Desa Sukadamai bahwa ada 2 warga setempat telah disandera di kantor Desa Selante, maka pada pukul 12.30 wita sekitar 50 orang datang menuju Desa Selante dengan mengendarai sepeda motor dilengkapi senjata tajam berupa parang dan tombak.
Bertepatan dengan hal tersebut, warga Desa Selante juga masih standby di depan kantor Desa Selante juga dilengkapi parang. Sehingga begitu warga Desa Sukadamai tiba di depan Kantor Desa Selante terjadilah bentrokan. Melihat kejadian itu, Kapolsek Plampang beserta anggotanya berusaha membubarkan kedua massa.
Info sementara akibat dari bentrokan tersebut teejadi korban luka dari kedua belah pihak, akan tetapi polisi belum melakukan pendataan identitas korban.
Setelah bentrokan berhasil dilerai oleh polisi, suasana panas belum juga reda. Sekitar 100 warga Selante tetap stanby di depan Kantor Desa Selante. Mereka masih terlihat geram dengan kejadian tersebut. Bahkan 2 warga Suka Damai yang masih disandera di Kantor Desa ingin dihakimi sendiri.
Kapolres Sumbawa AKBP Muhammad Suhanda SIK yang dikonfimrasi Kamis malam (24/11/2014) membenarkan adanya pertikaian warga di dua desa tersebut.
“Hingga malam ini (sekitar pukul 20.00 WITA) kondisi sudah mulai normal. Dalam menghadapi situasi ini, kami telah berkordinasi dengan Pemerintah Kecamatan setempat,” tandas Kapolres. (PSa)