Sumbawa, PSnews – Proses pelaksanaan sidang paripurna istimewa Pergantian Antar Waktu (PAW) Budi Kurniawan yang menggantikan Syamsuddin alias ‘Biok’ dari Partai Demokrat Dapil I berjalan lancar. Namun ada kondisi ironis yang terjadi di balik prosesi pelantikan anggota fraksi Partai Demokrat tersebut, yakni padamnya listrik di sekretariat dewan.
Saat listrik padam, puluhan hadirin di ruang sidang Sekretariat Dewan terbelalak kaget. Bahkan beberapa hadirin sempat berbisik pada wartawan. “Jangan-jangan ada sabotase,” ujar mereka. Bisikan bernada bercanda ini cukup beralasan, sebab sehari sebelumnya, Syamsuddin ‘Biok’ sempat menyatakan penolakannya atas pelaksanaan PAW terhadap dirinya tersebut. Bahkan beberapa pendukungnya sempat mengancam akan berupaya menggagalkan pelaksanaan PAW oleh DPRD. Namun setelah dicek, ternyata dugaan tersebut tidak benar. Listrik padam saat itu, tidak saja di sekretariat dewan, tetapi juga di seluruh wilayah Kabupaten Sumbawa.
Listrik padam terjadi saat Ketua DPRD Sumbawa – L Budi Suryata sedang membacakan sambutan dan membuat pihak sekretariat kalang kabut mencari alat penerangan. Meski mesin genset di DPRD Sumbawa bisa difungsikan, namun lampu pada deretan kursi pimpinan sidang tidak ikut menyala. Sehingga Ketua DPRD terpaksa membacakan sambutan tertulisnya dengan bantuan lampu senter (lampu battery).
Sebelum sidang ditutup, Ketua Fraksi Gerindra Andi Rusni mengajukan interupsi. Ia mengkritisi soal pemadaman tersebut. Sehingga menurutnya ini harus menjadi catatan bagi semua pihak termasuk Sekretariat DPRD, agar kedepannya tidak terjadi hal seperti ini pada kegiatan lainnya. “Ini catatan bagi Pimpinan dan seluruh jajaran di DPRD Sumbawa ini. Semua mata memandang dan melihat proses paripurna istimewa hari ini. Pada satu sisi kita sudah melewati proses berdemokrasi ini dengan baik, tertib dan lancar. Tetapi disisi lain ini menjadi tamparan keras bagi kita semua, bahwa lembaga yang terhormat DPRD ini tidak mampu mengkondisikan proses pelantikan ini dengan baik. Lucu Pimpinan DPRD membacakan sambutan dengan bantuan senter. Ini tidak boleh terulang dikemudian hari,’’ tandasnya.
Budi yang ditemui wartawan usai kegiatan mengaku kecewa dengan padamnya listrik tersebut. Namun informasi yang diterima, kalau itu terjadi hampir di seluruh wilayah Sumbawa. Ia pun menjelaskan kalau pihak Sekretariat sudah sangat tanggap ketika terjadi pemadaman, karena mesin genset langsung dinyalakan, walaupun di beberapa titik ada lampu yang tidak menyala. “Kami merasa kecewa. Untuk Sekretariat saya fikir mereka sudah sangat tanggap. Begitu listrik mati, genset langsung berfungsi. Walaupun tidak semua lampu nyala di ruang sidang,’’ ujarnya.
Menurutnya, kondisi kelistrikan di Kabupaten Sumbawa memang masih bermasalah. Sehingga kedepan Pemerintah diharapkan harus menetapkan langkah-langkah strategis dalam rangka membenahi kelistrikan di daerah. Karena memang terjadi kekurangan daya dan lainnya. (PSg)