Sumbawa, pulausumbawanews.net – Setelah sukses menggelar even Funride pada 6 Februari lalu, Sumbawa Cycling Club ( SCC) menyempurnakan perhelatan dengan menggelar Tourbike to Tarano pada 26 Februari 2022. Pagelaran ini diadakan dalam rangka penutupan panitia Funride SCC Berbagi sekaligus mengeksplorasi peluang pengembangan obyek wisata hiu paus di Labuhan Jambu Kecamatan Tarano. Tourbike mengambil start dari Empang – Tarano dengan jarak tempuh sekitar 17, 6 km.

Sesuai dengan visinya, bahwa bersepeda tidak sekedar upaya meningkatkan kualitas kesehatan, namun juga atensi terhadap obyek wisata dan kelestarian lingkungan, kali ini SCC menjajaki peluang pengembangan obyek wisata hiu paus di kawasan Teluk Saleh.
Seperti diketahui, Teluk Saleh tercatat sebagai salah satu destinasi ekowisata hiu paus (Rhincodon typus) terbaik di Indonesia.
Sejak tahun 2018, Teluk Saleh mulai dikembangkan sebagai lokasi ekowisata hiu paus. Bahkan menurut Conservation International (CI) Indonesia, di kawasan ini teridentifikasi 49 hiu paus setiap hari.
Di Indonesia, tak banyak tempat untuk melihat hiu paus. Selain Teluk Saleh, Anda bisa menemukannya di Taman Nasional Teluk Cenderawasih, Papua Barat, Pantai Botubarani, Gorontalo, dan Talisayan, Kalimantan Timur.
Akses menuju Teluk Saleh ini masih cukup mudah dijangkau wisatawan dari seluruh Indonesia. Pastikan Anda menempuh perjalanan sampai ke Bandara Sultan Muhammad Salahudin, Lombok atau ke pusat kota Dompu terlebih dahulu. Setelah itu, lanjutkan sampai ke arah wikayah timur Kabupaten Sumbawa, tepatnya di Labuhan Jambu Kecamatan Tarano. Untuk melihat hiu paus, anda bisa menggunakan perahu nelayan yang bisa disewa sampai ke bagan, titik melihat satwa tersebut.
Namun di sekitar pelabuhan menuju spot hiu paus, masih belum banyak fasilitas-fasilitas penting yang dibutuhkan para wisatawan. Misalnya penginapan, tempat persinggahan atau restoran yang representatif. Padahal potensi untuk itu sangatlah terbuka lebar. Apalagi di sekitar pelabuhan terhampar perbukitan yang indah. Dari atas bukit wisatawan dapat menyaksikan pemandangan laut serta Gunung Tambora.

Berkaitan dengan itu, SCC mencoba untuk mengeksplorasi peluang-peluang apa saja yang bisa dilakukan guna menunjang aser wisata hiu paus di Labuhan Jambu dan sekitarnya. Sehingga muncullah gagasan untuk menggelar Tourbike ke Tarano.
Peserta yang mengikut tourbike lebih dari 40 orang terdiri dari anggota SCC dan sejumlah pegowes lokal dari Kecamatan Empang ada juga Satpol PP Sumbawa, Kodim 1607 Sumbawa, Kepala Desa dan aparat desa.
Adapun rute tourbike adalah berangkat dari Taman Mangga Sumbawa secara bersama- sama dengan satu unit minibus, mobil pribadi dan satu unit truk pengangkut sepeda menuju Kecamatan Empang dengan jarak tempuh 95 KM. Titik start di depan Kantor Camat Empang dengan melintasi jalan negara Sumbawa-Bima menuju Perbatasan Kabupaten Sumbawa dengan Kabupaten Dompu yakni Puncak Raya, Desa Labuhan Jambu, Kecamatan Tarano.
Ketua SCC Didi Dirgantara mengatakan tourbike yang digelar Sabtu (26/2/2022) berjalan aman dan tanpa kendala yang berarti. Para pegowes bahkan mendapat sambutan hangat dari masyarakat yang dilewati sepanjang tourbike.
Tourbike SCC menempuh jarak 17,6 km dengan titik finish di Lokasi Pondok Pesantren Safinatun Najah Puncak Raya Desa, Labuhan Jambu, Kecamatan Tarano.
Nenurut Didi, tourbike ini tidak hanya menjadi penyempurna dan penutupan panitia kegiatan Fun Ride SCC berbagi sebelumnya, tapi juga menjadikan olah raga bersepeda sebagai wahana memberikan kontribusi dalam memajukan dan mempromosikan pariwisata di wilayah Kabupaten Sumbawa. “Kami membentuk club sepeda ini tidak saja ingin sehat, tapi juga sebagai ajang silaturrahim dan menggali potensi wisata di Sumbawa,” tandas Didi.
Peserta tourbike menyempatkan diri untuk mampir di beberapa destinasi wisata yang dilewati seperti Wisata Kuliner di Empang dan Desa Labuhan Jambu, Taman Hiu Paus, Hutan mangrove, Lokasi Pendidikan TK Darmawanita Empang. “Sengaja kami mengambil rute ke Timur Sumbawa karena ingin menggali potensi objek wisata yang ada. Selama tour tadi kami merasakan sensasi alam yang sangat indah, ada view Laut, hutan mangrove, penampakan Gili Rakit, Taman Hiu Paus dan Gunung Tambora serta hamparan tanaman Jagung di sepanjang jalan,” paparnya.
Dari Puncak Raya, pihaknya terinpirasi ketika melihat Gili Rakit bisa menjadi potensi event kejuaraan triatlon yang diselenggarakan oleh SCC pada masa yang akan datang. “Terimakasih kepada seluruh peserta, Pengelola Pesantren Safinatun Najah, Camat Empang beserta jajarannya, Danton Kompi Sumbawa, Panitia Tourbike setempat dan Ketua Dewan Pembina yang telah membantu terselenggaranya Kegiatan ini,” pungkas Didi.
Di tempat yang sama Ketua Dewan Pembina SCC Abdul Rafiq mengatakan bahwa tourbike bisa menjadi ajang menguatkan silaturahim dengan sesama pegowes dan para sahabat di Timur Sumbawa, Promosi Pariwisata, mengetahui kondisi daerah terkini dan menyerap aspirasi masyarakat. “Touring ini menyajikan beragam macam medan sebagai ajang uji coba kualitas sepeda. Sekaligus ujian pengereman karena naik turun perbukitan yang membutuhkan rem prima sekaligus handling yang mumpuni,” ucap Rafiq yang juga Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa ini.
Ada tiga tanjakan yang cukup berat dalam rute tourbike kali tadi. Kondisi tersebut menguji kekuatan dan stamina pegowes. “Dan di ujung tanjakan kita bisa menikmati keindahan Teluk Saleh, Pemandangan Gunung Tambora dan hamparan tanaman jagung yang menghijau di sepanjang jalan dan perbukitan,” beber Rafiq.
Menurut Rafiq, sepeda dan wisata adalah satu paket yang jika dikelola dengan standar yang baik bisa menjadi potensi pendapatan bagi masyarakat sekitar. “Ketika Pegowes mampir di warung kuliner ini menjadi income (pendapatan) bagi UMKM kita. Demikian pula ketika mampir di lembaga pendidikan memberikan edukasi akan pentingnya berolah raga terlebih di masa pandemi ini yang membutuhkan ketahanan diri, fisik dan rohani yang kuat,” papar Rafik.
Kemudian lanjutnya, melihat potensi wisata yang ada di Timur Sumbawa perlu sentuhan yang lebih progresif lagi dari Pemerintah. Standar atas pengelolaan pariwisata perlu diimplementasikan. Hal ini penting mengingat Kabupaten Sumbawa, telah ditetapkan menjadi tempat pergelaran Motor Cross Tingkat Dunia (MXGP-red) pada bulan Juni mendatang,” tegas Rafiq yang juga ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sumbawa ini.
Pemenuhan standar ini penting agar bisa memberikan kepuasan terhadap para wisatawan atau pengunjung di Kabupaten Sumbawa. “Mereka akan menjadi duta langsung atau secara tidak langsung yang mempromosikan Kabupaten Sumbawa di daerah dan negaranya masing- masing. Dengan standar kualitas yang bagus, kita harapkan bisa membawa kabar baik yang membuat mereka kembali lagi untuk berkunjung ke Sumbawa dan Multi Player Efek bagi UMKM akan dirasakan,” beber Rafik.
Dia mengajak pemerintah daerah untuk melihat potensi ini dengan cermat. “Ayo para OPD (organisasi perangkat daerah) agar melihat hal ini. Bekerja dengan cara cepat, terpadu dan berkelanjutan. Pikirkan bagaimana kulinernya, penginapan, objek wisata, safety atau keamanan pramuwisatanya, sehingga Sapta Pesona Wisata bisa menjadi terealisasi di Kabupaten Sumbawa,” pungkas Rafiq. (PSmakruf)