Sumbawa, pulausumbawanews.net – Perhelatan event internasional MXGP di Sirkuit Samota Sumbawa yang digelar setiap tahun, tampaknya semakin menumbuhkan antusiasme warga Desa Penyaring Kecamatan Moyo Utara Kabupaten Sumbawa. Mereka berkeyakinan, bahwa event internasional akan dapat memberikan nilai tambah bagi promo pariwisata daerah, bila saja pemerintah membangun jalan alternatif dari Sirkuit Samota menuju Arena Pacuan Kuda di Desa Penyaring. Mengingat pacuan kuda ala Sumbawa atau maen jaran merupakan salah satu obyek wisata budaya khas Sumbawa yang memiliki keunikan tersendiri. Kerenanya, warga setempat berharap agar para pembalap dan kru MXGP maupun para wisatawan dari luar daerah dan luar negeri dapat menyempatkan diri untuk menonton pacuan kuda di Penyaring.
Berkaitan dengan hal tersebut, Pemerintah Desa Penyaring bersama sejumlah warga setempat mendatangi Ketua DPRD Sumbawa Abdul Rafiq guna menyampaikan harapannya. “Memperhatikan peristiwa macetnya arus lalu lintas pada event MXGP yang lalu disebabkan belum adanya jalur alternatif, kami Pemerintah Desa Penyaring dan beberapa warga Desa Penyaring menyampaikan harapan kepada Pemerintah Daerah agar dibuka akses jalan yang lebih luas sebagai jalur alternatif dari lokasi Sirkuit MXGP Samota menuju arena Pacuan Kuda,” ungkap Kepala Desa Penyaring Abdul Wahab saat menemui Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa Abdul Rafiq, SH di ruang kerjanya, Senin (17/7/2023).
Bahkan untuk menunjukkan keseriusannya, Abdul Wahab, menyatakan, pihak pemerintah desa dan warga sudah setuju untuk membebaskan lahannya tanpa ganti rugi bila Pemerintah Daerah membuka akses jalan alternatif selain jalan Samota. “Ada sekitar 2 kilometer lebih panjang jalan, dengan lebar ruas jalan 8 meter sudah dibebaskan masyarakat tanpa ganti rugi. Karena masyarakat sadar bahwa pembangunan jalan akan membawa manfaat besar bagi mereka pula. Inilah yang ingin kami sampaikan dan tanyakan kepada Pemda, apakah jadi dibangun jalan oleh Pemda karena saat ini masyarakat punya kemauan membebaskan atau menghibahkan lahannya. Dan ini perlu ada respon oleh Pemda, minimal ada pembukaan lahan dulu sehingga jalan tersebut dapat dilewati kendaran,” tandas Abdul Wahab.
Hal lain yang disampaikan Wahab, bahwa pihaknya sudah bersurat ke Dinas PUPR Kabupaten Sumbawa, prihal usulan pelebaran jalan dari Jembatan Samota Labu Sawo menuju Pacuan Kuda Desa Penyaring. “Karena saat ini jalan tersebut banyak penyempitan dan berkelak-kelok serta sering terjadi kecelakaan Kami dan warga mengharapkan ada pelebaran sedikit mungkin 10 meter misalnya di tempat-tempat yang sempit dan berkelok kelok tersebut. Sehingga kedatangan kami ada semacam rekomendasi dari DPRD karena kami juga sudah bersurat ke Bupati,” tutup Abdul Wahab.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa Abdul Rafiq SH menjelaskan, untuk mewujudkan keinginan itu perlu duduk bersama antara Eksekutif, Legislatif dan Pemerintah Desa Penyaring. “Jadi nanti akan kita bahas secara komprehensif,” ucap Rafiq.
Apalagi, sambung Rafiq, bila dilihat secara geografis Desa Penyaring merupakan bagian dari area Samota juga. “Kita ingin Desa Penyaring sebagai Desa penyangga MXGP. Dari dulu telah kami sampaikan bahwa harus ada manfaatnya MXGP ini bagi warga desa sekitarnya serta warga di wilayah se Kabupaten Sumbawa. Jangan sampai tidak ada yang bisa dimanfaatkan. Uang masuk dari event ini harus berdampak bagi warga, bukan hanya untuk orang luar sana,” terang Rafiq.
Salah satu dampaknya, lanjut Rafiq, adalah terbangunnya infrastruktur di desa sekitarnya. Dengan adanya usulan warga bisa jadi pendorong Pemda untuk segera membuka jalan alternatif tersebut yang tembus dengan belakang sirkuit Samota.
Atas hal ini Ketua DPRD akan menyediakan tempat dan waktu sesuai dengan surat masuk. “Kita akan bahas bersama, tolong dipersiapkan bahan rapat dan agenda termasuk secara administratif warga yang bersedia menghibahkan tanahnya dan juga lokasinya,” pungkas Rafiq. (PSruf)