Bawaslu Sumbawa Ajak Pers Jadi Pengawas Partisipatif Pemilu 2024

Sumbawa, pulausumbawanews.net – Dalam upaya mengoptimalkan tugas dan fungsinya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sumbawa mengajak semua elemen termasuk media massa atau pers untuk menjadi pengawasan partisipatif pada Pemilu serentak 2024.

Ajakan itu disampaikan oleh Ketua Bawaslu Sumbawa, Samsi Hidayat dalam sambutannya pada kegiatan sosilisasi pengawasan partisipatif yang bertajuk “Media sebagai Mitra Strategis Bawaslu” pada Rabu (24/5/23) di Hotel Cirebon Sumbawa.

Pada kesempatan itu, Samsi mengatakan, bahwa Bawaslu terus mengajak masyarakat berperan aktif untuk mengawal proses demokrasi. Mulai dari Ormas, OKP dan media. Begitu pula berbagai perkumpulan juga dilibatkan untuk mendukung pengawasan partisipatif Pemilu serentak 2024.

Hadir dalam kesempatan tersebut Sekda Sumbawa Hasan Basri, pimpinan Bawaslu NTB (Koordinator Devisi Pencegahan). Sebagai Narsum hadir juga Kadis kominfotik Sumbawa dan PWI Sumbawa. “Banyak yang harus kita awasi. Itu sebabnya kami menganggap sangat penting melibatkan rekan-rekan media massa. Karena media massa lah yang akan menyebarluaskan,” paparnya.

Dia berharap, sinergitas Bawaslu dengan media massa ini selain kerjasama dalam publikasi informasi, sekaligus untuk menghindari isu hoax. Termasuk juga untuk mensosialisasikan apa saja yang dilarang dalam proses demokrasi ini.

Hal senada juga disampaikan Komisoner Bawaslu NTB, Hasan Basri terkait pentingnya keberadaan media massa dalam kegiatan sosialisasi partisipatif ini. Pasalnya, menurut dia, media massa menjadi stakeholder kunci dalam kerja pengawasan ataupun kehumasan. Bahkan khusus media secara jelas disebut dalam Perbawaslu untuk ikut melakukan pengawasan partisipatif. “Bila dilihat dari jangkauan atau jumlah orang yang menyaksikan berita-berita tentang aktifitas pengawasan, maka media massa lah yang paling luas. Begitu juga dalam tekhnik penulisan kita di bawaslu masih kurang dibanding teman-teman pers,” jelasnya.

Bahkan, tambah Hasan Basri, pihaknya merasa perlu mengundang media massa lantaran dari hasil survei, sekitar 74,5 persen masyarakat lebih percaya media mainstream daripada media sosial. “Jadi Bawaslu itu tidak boleh jauh dengan pers. Apa yang dikerjakan oleh Bawaslu wajib hukumnya diketahui oleh masyarakat,” tandasnya.

Foto bersama Bawaslu Sumbawa dengan insan Pers

Hadir sebagai narasumber, Kadis Kominfotik Kabupaten Sumbawa – Drs.Hasanuddin dan Sekretaris PWI Kabupaten Sumbawa, Abu Sufyan Mukhtar.

Kadis Kominfotik, Drs. Hasanuddin memaparkan prihal pentingnya keterlibatan media massa sebagai pengawas partisipatif pemilu.

Ia menyebutkan beberapa strategi untuk meningkatkan Partisipasi Pemilih sesuai tugas dan fungsi masing-masing :

  1. Pemerintah dan Penyelenggara Pemilu :
    – Meningkatkan Integritas dalam penyelenggaraan Pemilu, dengan cara membuka kanal-kanal yang dapat menampung aspirasi masyarakat dalam menyusun kebijakan pemilu. Pemuatan konten,-konten menarik tentang pemilu,
  2. Partai Politik
    – Memberikan Pendidikan Politik yang masif kepada masyarakat agar meniliki kecintaan pada bangsa dan Negara atau memiliki keterikatan diri yg tinggi terhadap bangsa dan
    negara.
  3. Dan kerjasama dengan media massa untuk penyebaran informasi.

Sementara Sekretaris PWI Kabupaten Sumbawa, Abu Sufyan Mukhtar menekankan tentang fungsi media massa sesual UU nomor 40/1999 tentang Pers. Secara garis besar adalah sebagal Informasl, edukasl, kontrol soslal dan hiburan. “Jika dljabarkan satu persatu, fungsi pertamanya adalah menghantarkan informasl untuk mengambll keputusan. Sebagal bahan untuk diskusl, memperjelas permasalaban yang dihadapl serta menyajlkan pesan-pesan para pemuka masyaraka/pemerintah. Pers berperan sebagal pemberl Informasl kepada masyarakat umum, secara cepat dan tepat waktu. Pers berperan sebagal pemberl pendidikan kepada masyarakat melewati beragam Informasi yang disajikan. Pers sebagal alat kontrol soslal dalam kehldupan demokrasl. Pers merupakan alat kontrol soslal bagi pemerintah, sehingga pers menjadi medla peryampalan asplrasi masyarakat terhadap pemerintah. Sebagal sarana memberikan informasl yang menghibur kepada masyarakat,” bebernya. (PSa)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment