Tim Monev Sumbawa Tinjau Penerapan Program INOVASI di Sekolah

Sumbawa, pulausumbawanews.net – Setelah pelaksanaan lokakarya dan tantangan program Inovasi kepada pemangku kepentingan lokal di STKIP Paracendekia NW Sumbawa, Rabu, (3/5/2023), ditindaklanjuti dengan pemantauan bersama monitoring program di sekolah-sekolah pilot program INOVASI, diantaranya SDN 1 Utan dan SDN 7 Utan oleh Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda – Yuni Ilmi Kurniati, S.STP,M.Si bersama Dosen STKIP Paracendekia NW Sumbawa – Elli Marliana MA, pada Sabtu (6/5/2023).

Tim Monev Kabupaten Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama dan Bappeda secara bersama-sama melakukan pemantauan dalam penerapan program literasi, pendidikan karakter dan pembelajaran berdiferensiasi di satuan pendidikan sasaran INOVASI di Kabupaten Sumbawa.

Kepada media ini, Elly Marliana MA, Tim Mitra Inovasi menjelaskan bahwa Program INOVASI, (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia) merupakan program yang didukung oleh Australian Government yang dilaksanakan oleh pihak ketiga dan Kabupaten Sumbawa sebagai lokus pelaksanaan program INOVASI ini. Salah satu bentuk kegiatannya adalah asessment tentang implementasi Kurikulum Merdeka atau IKM di Kabupaten Sumbawa.

Lokus pelaksanaan assesment awal IKM yang telah dimulai sejak Tahun 2022 lalu bersama STKIP Paracendekia NW Sumbawa ini menyasar pada satuan pendidikan dasar sebanyak 20 sekolah. Berbagai macam kegiatan dan pelatihan kepada kepala sekolah, guru, pengawas, fasilitator daerah maupun organisasi profesi tentang kurikulum merdeka, pembelajaran diferensiasi, profil pelajar pancasila, literasi dan pendidikan karakter. “Oleh karena itu STKIP Paracendekia NW Sumbawa melalui dukungan INOVASI telah menjalin kerjasama dengan Pemerintah Daerah dan Kementerian Agama untuk mendukung ujicoba implementasi kurikulum merdeka secara mandiri terutama pada satuan pendidikan yang telah diidentifikasi menjadi sasaran pilot program literasi dan pendidikan karakter di Kabupaten Sumbawa ” urai Elli.

Kemudian, sambung Elli, dilakukan pemantauan terhadap pelaksanaan pembelajaran di kedua SD tersebut. Proses pembelajaran yang diawali dengan assesment awal dengan membaca surat-surat pendek, bercerita dari gambar yang diberikan atau menuliskan deskripsi dari gambar tersebut. “Bagaimana penerapan pembelajaran berdiferensiasi dengan cara pengelompokan peserta didik sesuai dengan tingkat kemahiran dalam hal literasi membaca agar siswa dapat memahami dan belajar sesuai dengan tahapan-tahapan dan kemampuan yang akan terus dibimbing sampai bisa dan mahir bercerita membaca dan menulis,” paparnya.

Dikatakan, bahwa hal tersebut sebagai bentuk pemaparan program, temuan dan kendala di satuan pendidikan sasaran terkait pelaksanaan TaRL (teaching at the right level) pada literasi dasar dan pendidikan karakter berbasis budaya lokal.

Kemudian memantau pelaksanaan penerapan pendidikan karakter di sekolah misalnya, hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SDN 1 Utan bahwa praktek menerapkan pendidikan karakter sejak dini, antara lain setiap pagi kepala Sekolah dan Guru menyambut kedatangan peserta didik atau dikenal dengan gerakan SanakAte (sambut Anak Alu Teme, kemudian pagi mengaji, bersholawat, membaca surat-surat pendek, membiasakan budaya mengaji 1 juz untuk kelas 4-6, kelas 1 dan 2 membaca juz 30 Alqur’an.

Kabid PPM Bappeda Yuni Ilmi Kurniati menyebutkan, penerapan P3 (Profil Pelajar Pancasila) berbasis kearifan lokal antara lain, anak-anak peserta didik diberikan pengetahuan dan ketrampilan budaya lokal agar menjadi bekal mereka nantinya di kemudian hari dalam menjalani kehidupan, contoh bagaimana cara ”tepi Loto” (membersihkan beras dengan menggunakan tampi), belajar seni sakeco, rantok, sarunai dengan menjalin kemitraan dan dukungan bersama Sanggar Seni yang ada di kecamatan. “Alhamdulilah di halaman sekolah depan terdapat musholla dan sumber air bersih serta toilet yang dapat dimanfaatkan. Oleh karena itu dikoordinasikan dengan OPD pengampu urusan pendidikan agar menjadi perhatian dan menjadi bahan usulan untuk perbaikan sesuai dengan ketentuan karena pengelolaan pendidikan merupakan bagian dari upaya pemenuhan standar pelayanan minimal,” beber Yuni.

Dari hasil pemantauan di kedua sekolah dasar tersebut, jelas Yuni, maka dapat disimpulkan bahwa secara bertahap sekolah pilot IKM ini telah berupaya melaksanakan proses pembelajaran mulai dari asesment awal, perencanaan pembelajaran, penerapan pembelajaran berdiferensiasi, identifikasi elemen profil pelajar Pancasila berbasis kearifan lokal, sehingga dapat menumbuhkan minat belajar, minat linetrasi membaca dan menulis dan menerapkan pendidikan karakter dan siswa mengikuti pembelajaran dengan hati senang. “Tentunya ini menjadi tantangan, peluang dan harapan kita bersama agar tujuan pembangunan nasional untuk mencerdaskan bangsa dapat terwujud,” tutup Yuni . (PSruf)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment