Sumbawa, pulausumbawanews – Pemadaman listrik di bulan Ramadhan, memang cukup mengesalkan terutama bagi masyarakat muslim yang sedang berbuka puasa maupun sholat tarawih. Tidak jarang, kekesalan itu dimuntahkan baik secara langsung maupun melalui media sosial.
Menghadapi keresahan masyarakat tersebut, Ketua DPRD Sumbawa Abdul Rafiq mengundang pihak manajemen PT PLN persero Sumbawa untuk melakukan klarifikasi atas kejadian pemadaman listrik selama berkali-kali beberapa hari lalu di wilayah setempat.
Pertemuan dilakukan di ruang kerja Ketua DPRD Sumbawa pada Rabu pagi, 13 April 2022. Selain PLN, juga hadir beberapa camat di lintas kota Sumbawa Besar, antara lain Camat Sumbawa, Labuhan Badas dan Unter iwes.
Abdul Rafiq yang memimpin pertemuan, meminta penjelasan PLN terkait persoalan terjadinya pemadaman listrik sehingga pemerintah dapat memberikan penjelasan kepada masyarakat. “Kami ingin mendengar langsung guna membuka pemahaman yang utuh secara teknis, bagaimana kondisi PLN hari ini, sehingga terjadi pemadaman pada jam krusial di bulan Ramadhan,” pinta Rafiq.
Atas hal tersebut manajer PLN UPK Tambora. Wayan Budi Laksono selaku UPK Tambora yang bertanggung jawab atas transmisi menjelaskan, bahwa pemadaman pada hari Rabu 6 April 2022 yang lalu pukul 20.30 terjadi karena adanya gangguan di Ai Bonto, yakni jaringan putus sehingga mengakibatkan gangguan se-Pulau Sumbawa. Ai Bonto adalah transmisi terbesar di bagian timur. Kejadian ini terjadi setelah 6 tahun. “Untuk sementara penanganan dilakukan secara jumper. Sedangkan perbaikan seutuhnya akan dilakukan sampai minggu depan. Sementara itu dalam proses perbaikan akan dilakukan pemadaman sekitar dua atau tiga jam,” terang Wayan Budi Laksono.
Untuk sementara kondisi bisa normal atau tidak ada pemadaman. hanya saja saat perbaikan sambungan kabel seutuhnya akan ada pemadaman 2 sampai 3 jam. Dan selama penyambungan akan diinfokan kepada masyarakat.
Di tempat yang sama Camat Unter Iwes, Ir. Nawawi mengungkapkan bahwa ada komplain dari masyarakat di wilayahnya karena ada pemadaman di sore hari pada bulan Ramadhan. Nawawi mengharapkan kepada pihak PLN agar menginformasikan terlebih dahulu sebelum melakukan pemadaman agar bisa menjawab kegundahan masyarakat. “Mestinya PLN menginformasikan secara terbuka sebelum melakukan pemadaman, sehingga bisa menghilangkan stigma atau pilih kasih ada sebagian menyala dan ada sebagian padam,” ucapnya.
Hal sama juga dikeluhkan oleh masyarakat di Labuhan Badas, hal ini disampaikan oleh Camat Labuhan Badas Awaludin. “Listrik adalah kebutuhan masyarakat dan memang ada komplain pemadaman pada bulan Ramadan sehingga PLN perlu memperhatikan pohon-pohon besar yang berpotensi mengganggu kabel listrik.
Wakil ketua 1 DPRD sumbawa, Mohammad Anshori mengatakan, dampak pemadaman mendadak bisa berakibat kerusakan alat-alat elektronik rumah tangga. Disamping itu, Ansori juga menanyakan kebutuhan listrik khususnya Sumbawa apakah sudah aman dan pemetaan daya untuk kapasitas besar antara peruntukan industri dan rumah tangga sehingga kepada pihak PLN agar melakukan pelayanan secara prima.
Ditambahkan oleh Camat Sumbawa Iwan Sofyan bahwa pemadaman berulang terjadi setiap bulan Ramadhan, bila tidak dikelola bisa menyebabkan meluasnya isu SARA. Oleh karena itu PLN harus memperhatikan pemeliharaan dan memberikan edukasi kepada masyarakat secara teknis. “Karenanya penting dilakukan sosialisasi oleh PT PLN dengan menggunakan media yang mudah dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat,” tandas Iwan.
Atas beberapa pandangan forum, Manager PLN menjelaskan bahwa terkait humas ada tapi belum mengcover seluruh masyarakat. “Kami melakukan publikasi melalui FB, Instagram, Group WhatsApp dan media lokal juga sudah dilakukan. Untuk pemetaan dan pengurangan arus listrik dilakukan pada pemakaian listrik skala besar kemudian menurun ke bawah,” bebernya.
Saat ini kemampuan daya PLN 140 MW. Sementara pemakaian pada beban puncak 121 MW, sehingga cukup untuk mengatasi kebutuhan listrik Sumbawa. Untuk pemeliharaan sudah digeser sebelum bulan puasa hingga bulan puasa Ramadhan dan lebaran diharapkan tidak terjadi pemadaman.
Di akhir pertemuan, pimpinan DPRD meminta kepada pihak PLN dalam hal rencana pemadaman listrik agar sebelumnya dapat menginformasikan terlebih dahulu kepada masyarakat luas
Kedua meminta kepada pihak PLN agar pemadaman listrik tidak terjadi pada jam krusial di bulan Ramadhan.
Atas permintaan tersebut, pihak PT PLN akan melaksanakan himbauan pimpinan DPRD sehingga bisa memberikan pelayanan prima kepada para pelanggan di Kabupaten Sumbawa. (PSruf)