Lombok Tengah, pulausumbawanews.net – Sehari sebelum perhelatan MotoGP Mandalika, sedikitnya 18 drone berkeliaran di area sirkuit Mandalika. Kondisi tersebut tentu mengancam terganggunya pagelaran even internasional di Lombok. Menyikapi hal itu, Polisi dengan sigap melakukan penertiban dengan menggunakan alat jammer atau diturunkan dengan paksa.
Sebenarnya, sejak perhelatan WSBK November 2021 lalu, Polda NTB telah mensosialisasikan masalah larangan penerbangan drone di area sirkuit, karena dapat mengganggu jalannya balapan dan mengganggu alat transportasi laut yang memerlukan signal. Meski demikian masih banyak yang bersikeras menerbangkan drone di area tersebut. Karenanya, sehari menjelang even MotoGP, tim drone Korbrimob Polri BKO Polda NTB, terus gencar menurunkan puluhan drone liar yang masih bandel diterbangkan oleh pemiliknya.
Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto SIK Msi di Media Center Sirkuit Mandalika, Kamis (17/3/2022), mengatakan, menjelang hari H perhelatan MotoGP Mandalika sudah 18 drone yang dijammer atau diturunkan paksa oleh petugas. “Tim drone tentu akan terus siaga untuk mengawasi drone-drone yang mendekat ke area sirkuit,” tegasnya.
Pihaknya akan terus bekerja mengamankan jalannya even MotoGP di Sirkuit Mandalika dan akan terus memberikan himbauan kepada masyarakat agar tidak mengudarakan drone-nya di atea sirkuit, karena sangat berbahaya dalam pelaksanaan even.
Rabu lalu, pihaknya mulai mengamankan sirkuit dari drone Liar. Sejumlah personel Brimob dari Mabes Polri sudah standby di salah satu bukit yang ada di area Sirkuit Mandalika. “H-2 kemarin kita sudah menurunkan 11 drone dan hari ini sudah diturunkan 7 drone, dengan harapan tidak mengulangi lagi untuk menaikkan dronennya nanti. Apalagi di hari H nanti akan ada aksi aerobatic yang tentu saja wilayah udara di sekitar sirkuit harus clear,” jelasnya.
Untuk sanksi bagi yang menerbangkan drone, Kabid Humas mengatakan bahwa sementara ini masih terus melakukan edukasi secara preventif. Namun bukan tidak mungkin pilot drone akan ditindak jika menimbulkan kerugian bagi orang lain. “Saat ini kita masih melakukan edukasi secara preventif. Drone kita turunkan dengan alat jammer dan kita kembalikan ke pemiliknya sambil kita ingatkan untuk tidak menerbangkan dronennya lagi di sekitar sirkuit,” lanjutnya.
Jammer drone merupakan alat yang bekerja dengan menggunakan teknik pemancar high gain Directional Antena dengan melumpuhkan fungsi penerimaan radio pada sebuah drone. Dimana jika drone sasaran terkena alat tersebut, maka otomatis tidak berfungsi sehingga pihak brimob dapat mengamankannya. “Sejauh ini ada Jammer DJI Mavic Pro, DJI Mavic Air, Mavic Spark DJI Lightbride yang kita gunakan,” pungkas Kabid Humas. (PSp)