Sumbawa, pulausumbawanews.net – Anggota Komisi IV DPRD Sumbawa Dra. Saidatul Kamila Jibril, mengatakan, mengingat hasil tes P3K di Kabupaten Sumbawa banyak yang tidak mencapai passing grade dan afirmasi hanya diperuntukkan bagi guru bersertifikat pendidik usia lebih dari 35 tahun dan Eks K2 sehingga dibutuhkan pertimbangan yang bijak dari pemerintah pusat.
Dalam pertemuan Komisi IV DPRD Kabupaten Sumbawa dengan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Persatuan Guru Republik Indonesia dan Forum Honorer K2 Indonesia Kabupaten Sumbawa, terkait pelaksanaan tes P3K guru tahun 2021 disepakati beberapa hal, salah-satunya menyurati pemerihtah pusat. “Dalam pertemuan tersebut disepakati untuk mengirimkan surat ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia di Jakarta,” tandas politisi PDI Perjuangan tersebut.
Atas permasalahan tersebut Saidatul Kamila Jibril berharap kepada pemerintah Pusat melalui Mendikbud agar dapat menurunkan passing grade-nya sebab terlalu tinggi, sementara waktu pengerjaan soal sangat singkat yaitu hanya 1 menit. “Kami berharap agar passing grade nya diturunkan karena soalnya terlalu sulit dan waktu pengerjaannya terlalu singkat,” tegasnya.
Demikian pula untuk dapat menjadi pertimbangan dalam penerimaan P3K perlu memperhatikan lokasi kerja atau domisili untuk daerah 3T yaitu Terpencil Terluar, Terisolir. Disamping itu juga terkait dengan masa kerja serta portofolio dari calon ketika tersebut. “Kami berharap seluruh formasi untuk Kabupaten Sumbawa dapat terisi serta seluruh afirmasi dapat diterapkan,” ujarnya.
Pasalnya, dengan memperhatikan kebijakan terdahulu dalam penerimaan CPNS, tenaga Honor K2 diangkat jadi PNS, hal ini perlu diperhatikan mengingat pemerintahan sekarang telah menetapkan tenaga Pendidikan GTT. Dan hal ini akan dijamin berdasarkan visi Sumbawa Sehat dan Cerdas.
Sementara itu menanggapi adanya permasalahan kompetensi guru yang tidak atau belum mencapai passing grade untuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K ), PGRI Kabupaten Sumbawa telah mengeluarkan surat pernyataan sikap dengan nomor 064/org/PGRI-sbw /XXII/IX/2021. “Bahwa PGRI kabupaten Sumbawa siap dan bertanggungjawab sanggup mengadakan pelatihan membimbing rekan-rekan guru anggota PGRI kabupaten Sumbawa kepada guru yang lulus P3K sekiranya pasti ada kompetensi yang kurang untuk dapat mencapai target kompetensi,” terangnya.
Bahkan lanjut Saidatul Kamila Jibril, pada tanggal 30 September 2021 empat organisasi profesi pendidikan telah bersurat kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta terkait dengan masalah tersebut. Adaoun keempat organisasi tersebut, meliputi organisasi FHK2I kabupaten Sumbawa, FK GTT-PTT GTT, HGTT -PAI dan guru desa terpencil yang berada di wilayah Kabupaten Sumbawa, Provinsi NTB.
Dala surat tersebut tersemat harapan dari tenaga honorer K2, non K2 dan tenaga honorer desa terpencil kabupaten Sumbawa dengan adanya persoalan dalam pelaksanaan seleksi ketiga 2021. Beberapa harapan tersebut diantaranya, mengangkat semua tenaga honorer K2 Kabupaten Sumbawa baik tenaga guru maupun tenaga administrasi yang sudah terdaftar dalam database Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB ) tanpa tes. Kedua, penurunan passing grade 50 sampai 100 poin. Ketiga, disertakan afirmasi dari masa kerja dan mempunyai NUPTK. Keempat, membuka formasi kepada tenaga administrasi sekolah jenjang SD dan SMP untuk bisa ikut dalam seleksi tes P3K tahap kedua. Kelima, memberikan formasi kepada guru honorer yang mengabdi di tingkat TK negeri maupun swasta. Dan harapan keenam, perbandingan afirmasi yang mempunyai serdik dihargai dengan 100% yang hanya ditempuh selama 6 bulan sementara tenaga honorer yang sudah mengabdi puluhan tahun hanya dihargai 10% untuk kedua dan 15% untuk umur lebih dari 35 tahun.
Surat kepada Mendikbud tersebut ditandatangani oleh Ketua FHK2I kabupaten Sumbawa Henny Handayati SPd, kemudian Ketua FKGTT – PTT kabupaten Sumbawa Yuyun Komala Sari S.Pd, Ketua HGTT-PAI Mahmud SPdI dan Koordinator Guru Desa Terpencil Kabupaten Sumbawa Doni Syarifudin SPD. (PSmakruf)