Oleh Eka Shafitri – Mahasiswa Ilmu Pemerintahan IISBUD SAREA
ADANYA Pandemi Covid-19 telah menyebabkan perubahan sosial yang tidak direncanakan. Perubahan sosial yang terjadi secara sporadis (secara tiba-tiba dan tidak merata) dan tidak dikehendaki kehadirannya oleh masyarakat. Kondisi masyarakat yang belum siap menerima perubahan akibat pandemi Covid-19 tentu dapat menggoyahkan nilai dan norma sosial yang telah berkembang dan dianut oleh masyarakat selama ini.
Harus diakui bahwa dampak pandemi Covid-19 telah memaksa masyarakat harus adaptif terhadap berbagai bentuk perubahan sosial yang diakibatnya. Masa pra-pandemi, kini harus di paksa untuk disesuaikan dengan protokol kesehatan. Sebab pandemi Covid-19 telah menginfeksi seluruh aspek tatanan kehidupan masyarakat yang selama ini telah diinternalisasi secara terlembaga melalui rutinitas yang terpola dan berulang.
Masyarakat dihimbau oleh pemerintah untuk belajar, bekerja, dan beribadah di rumah sejak awal kemunculan virus ini di Indonesia. Begitu pula dengan pola kebiasaan masyarakat yang senang berkumpul dan bersalaman, kini dituntut untuk terbiasa melakukan pembatasan sosial.
Untuk perilaku serta kebiasaan masyarakat di masa pandemi kemudian diatur melalui pola interaksi secara virtual (media online) . Kondisi ini mempertegas bahwa teknologi menjadi penting sebagai perantara interaksi sosial masyarakat di masa pandemi ini.
Kenormalan Baru
New normal adalah perubahan perilaku atau kebiasaan untuk tetap menjalankan aktivitas seperti biasa namun dengan selalu menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19. Himbauan dari pemerintah ini menganjurkan agar kita bisa hidup “berdampingan” dengan virus yang telah menelan ratusan ribu jiwa di seluruh dunia.
Sejak pandemi COVID-19 muncul, hampir semua orang mengalami kendala untuk menjalani kehidupan normal akibat pembatasan yang perlu dilakukan untuk mencegah penularan virus Corona.
Namun, dengan usainya pembatasan tersebut, pemerintah menganjurkan kita untuk mulai melakukan kegiatan seperti biasa, tentunya sambil mematuhi protokol pencegahan COVID-19.
Hal ini mendorong kita untuk lebih gencar dalam menerapkan langkah pencegahan dasar COVID-19, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau dengan hand sanitizer, tidak menyentuh wajah dengan tangan yang belum dicuci, menerapkan physical distancing, serta mengenakan masker dalam setiap aktivitas, terutama di tempat umum.
Normal baru menekankan masyarakat pada perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas secara normal, namun tetap merajuk pada protokol kesehatan yang kemudian harus dibiasakan.
Cara Beraktivitas selama New Normal
Berikut adalah hal-hal penting yang perlu kamu ketahui untuk menghadapi new normal:
1. Saat harus keluar rumah dan kembali lagi ke rumah
Penerapan new normal akan membuat kita lebih longgar untuk keluar rumah. Namun, mengingat pandemi COVID-19 masih berlangsung, kita harus tetap menerapkan langkah pencegahan dasar kapan pun dan di mana pun kita berada.
Selain itu, jangan memaksakan diri untuk keluar rumah saat sedang tidak fit. Bila keperluan sudah selesai, segera kembali ke rumah. Sesampainya di rumah, langsung lakukan beberapa hal berikut:
Buka alas kaki sebelum masuk ke dalam rumah.
Semprotkan disinfektan pada alas kaki maupun peralatan yang kamu gunakan.
Cuci tangan dengan air dan sabun.
Lepaskan pakaian yang dikenakan dan segera masukkan ke dalam tempat cucian yang tertutup.
Mandi dan berganti pakaian bersih sebelum bersantai atau berkumpul dengan keluarga.
2. Sewaktu menggunakan transportasi umum
Bila kamu harus bepergian ke suatu tempat dan menggunakan transportasi umum, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan selain menerapkan langkah pencegahan dasar. Untuk memudahkanmu dalam menjaga kebersihan tangan, bawalah selalu hand sanitizer. Jangan menyentuh wajah dengan tangan yang belum dibersihkan. Selain itu, pastikan kamu membawa botol minum agar tetap terhidrasi selama perjalanan.
3. Selama bekerja di kantor
Dimulainya new normal akan membuat para karyawan kembali bekerja di kantor secara bertahap setelah beberapa bulan bekerja dari rumah. Nah, agar tetap aman dan terhindar dari virus Corona di tempat kerja, kamu perlu menerapkan pshysical distancing dalam setiap kegiatan di kantor.
Ketika beraktivitas di meja kerja ataupun saat rapat, pastikan jarak antarkursi minimal 1 meter. Bila ada rekan kerja yang duduk dengan jarak kurang dari itu, jangan ragu untuk menegur dan mengingatkannya agar menjaga jarak.
4. Ketika berbelanja
Bila kamu harus berbelanja membeli bahan makanan, kemungkinan kamu akan bertemu dengan banyak orang. Ingat, selalu terapkan physical distancing, ya. Batasi menyentuh barang-barang di toko maupun di tempat umum. Setelah menyentuh barang-barang tersebut, jangan menyentuh wajah atau barang-barang pribadi, misalnya tas dan handphone, sebelum mencuci tangan. Tujuannya adalah untuk mengurangi risiko terkontaminasi virus Corona.
Selain itu, usahakan untuk tidak berlama-lama saat belanja. Catat barang-barang apa saja yang perlu dibeli dan langsung ke kasir ketika semua sudah Anda dapatkan.
Hal ini pun berlaku bila kamu dan keluarga makan di restoran. Ketika makan, kamu tentu harus melepas masker. Jadi, pilihlah tempat makan dengan ventilasi yang baik agar ada pertukaran udara di tempat tersebut. Ingat, selalu jaga jarak dengan orang lain, termasuk pramusaji, pengunjung lain, dan kasir, ya.
Sewaktu membayar, gunakan metode pembayaran nontunai untuk mencegah kontaminasi. Namun, jika tidak memungkinkan, pastikan untuk langsung mencuci tangan setelah memegang uang ataupun kartu.
5. Ketika berbelanja online atau memesan makanan online
Sejak pandemi, belanja online makin banyak diminati, karena orang bisa berbelanja dengan mudah tanpa harus keluar rumah. Melalui belanja online, kita bisa membeli makanan, minuman, atau barang yang kita butuhkan meskipun hampir seluruh mall dan pusat perbelanjaan tutup selama PSBB.
Meski begitu, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan, yaitu:
Hindari kontak langsung dengan kurir. Bila perlu, kenakan masker saat bertransaksi.
Upayakan untuk membayar barang belanjaan dengan secara nontunai untuk meminimalkan interaksi dengan kurir.
Sediakan tempat khusus bagi kurir menaruh barang pesananmu, agar kamu tidak perlu bertemu langsung atau bersentuhan dengan kurir ketika menerima barang.
Buka bungkus paket di luar rumah dan segera buang bungkusnya di tempat sampah atau semprot bungkus paket dengan disinfektan sebelum membawanya masuk ke dalam rumah.
Untuk makanan, jangan menyemprotkan disinfektan ke bungkusnya. Cukup buka dan buang bungkusnya, lalu pindahkan makanan ke piring. Jangan makan makanan langsung dari wadahnya.Setelah membuka kemasan paket barang atau makanan, langsung cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
6. Ketika membutuhkan layanan kesehatan
Alih-alih berkonsultasi langsung dengan dokter di rumah sakit, lebih baik gunakan fasilitas telemedicine. Kamu bisa menggunakan aplikasi ALODOKTER untuk berkonsultasi dengan dokter umum maupun dokter spesialis.
Kamu juga bisa membuat janji konsultasi dengan dokter di rumah sakit melalui aplikasi ALODOKTER jika memang memerlukan pemeriksaan atau penanganan langsung dari dokter.
Berkonsultasi secara online lewat aplikasi kesehatan dinilai lebih aman untuk mencegah penularan virus Corona, khususnya bagi orang-orang dengan penyakit yang rentan terkena COVID-19, seperti diabetes atau penyakit jantung.
Jika kamu memiliki bayi yang harus menjalani imunisasi atau kamu sedang hamil dan perlu memeriksakan kehamilan, ikuti panduan imunisasi dan pemeriksaan kehamilan yang dianjurkan oleh dokter selama pandemi COVID-19 ini, ya.
Kendati kehidupan dengan new normal telah dicanangkan oleh pemerintah, bukan berarti virus Corona telah hilang dan tidak lagi menjadi ancaman. Oleh karena itu, kamu tetap harus memperkuat daya tahan tubuhmu dengan memerhatikan asupan nutrisi dan cairan, serta menerapkan pola hidup sehat, seperti beristirahat yang cukup, rutin berolahraga, mengelola stres dengan baik, serta tidak merokok.
Dengan segala keterbatasan serta yang dihadapi pemerintah dalam penangganan Covid-19,pemerintah perlu untuk memehami dan mendukung metode Work For Home yang dijalani ASN. Dengan memanfaatkan media teknologi secara daring dan media lainnya yang sesuai dengan internet yang ada di masing-masing satuan Pendidikan.
Oleh karena itu, masyarakat harus diedukasi secara terus-menerus untuk menerapkan hidup normal baru dalam aktivita mereka. Masyarakat perlu dibiasakan agar bisa mematuhi protokol kesehatan. Sebab pandemi Covid-19 telah memaksa kita untuk adaptif terhadap segala bentuk perubahan. (***)