Sumbawa, PSnews – Hingga saat ini realisasi serapan APBD Kabupaten Sumbawa tahun 2020 belum final. Kondisi ini lantaran serapan anggaran sejumlah kegiatan belum terinput dalam sistem akuntansi.
‘’Data realisasi belum final. Karena salah satu faktornya proses penginputan di sistem akuntansi masih ada data-data dari beberapa OPD yang belum menyampaikan SPJ,’’ kata Kabag Pembangunan Setda Sumbawa – Usman Yusuf.
Dijelaskan, data yang belum terinput seperti penggunaan Dana BOS, transfer dana desa, tunjangan penghasilan profesi guru, dan pembayaran iuran ke BPJS. Kegiatan ini termasuk besar berkontribusi terhadap serapan APBD. Sehingga dari serapan tersebut, realisasi APBD diperkirakan mencapai, 95 sampai 96 persen. ‘’Kisarannya 95 sampai 96 persen,’’ terangnya.
Menurutnya, kisaran realisasi ini karena ada beberapa proyek yang dilaksanakan akhir tahun anggaran, pasti memiliki sisa tender. Ada juga kegiatan yang diluncurkan yakni Jembatan Tempoak Renok. ‘’Kalau kita targetnya 97 sampai 98 persen. Ada selisihnya antara 1 persen (dari realisasi red),’’ ujarnya.
Diakui, selama ini kendala serapan anggaran paling besar pada kegiatan-kegiatan fisik. Sehingga untuk mengantisipasi hal tersebut, OPD sudah diimbau melalui surat Bupati agar dilakukan lelang dini. Artinya paket yang dikerjakan tahun 2021 bisa dilelang di awal tahun. (PSg)