Kapolres Sumbawa Barat Tindaklanjuti Laporan Pemuda GERAM

Sumbawa Barat, PSnews – Sejumlah warga yang menamakan dirinya Gerakan Muda Sumbawa Barat (GERAM) telah melaporkan sejumlah dugaan pelanggaran pada penerbitan izin pertambangan PT SBM di wilayah Gunung atau Olat Samoan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Laporan dugaan pelanggaran tersebut diserahkan langsung kepada Kapolres Sumbawa Barat, AKBP Herman Suriyono, S.I.K. M.H pada Kamis siang di Mapolres Sumbawa Barat, Kamis (03/12/2020).

Pada kesempatan itu, Kapolres mengapresiasi aksi GERAM lantaran tidak pernah melakukan aksi anarkis atau aksi yang mengarah pada ujaran kebencian. “Terimakasih saya ucapkan kepada rekan-rekan muda Geram yang selama melakukan aksi tetap menjaga ketertiban, tidak anarkis,” ujar Kapolres kala menyambut mereka di Mapolres.

Namun itu semua belum dapat dipastikan karena Aparat Kepolisian sedang melakukan penyelidikan guna mengumpulkan bukti-bukti dan masih membutuhkan kehadiran saksi-saksi dalam penyelidikan dugaan kasus ini. Geram berharap, pihak Kepolisian dapat mengambil tindakan cepat agar kegiatan pertambangan di Samoan dihentikan dulu selama proses hukum belum tuntas. Kepolisian juga diminta terbuka dala hal perkembangan kasus ini karena menyangkut hajat masyarakat Sumbawa Barat.

Menanggapi hal itu, Kapolres setempat menjelaskan secara detail langkah-langkah apa saja yang harus diambil kepolisian dalam menyikapi kasus tersebut. Yang pertama, Kapolres sudah menerima laporan Geram mengenai PT. SBM dengan gunung Samoan. Kapolres juga menyampaikan, bahwa laporan Geram telah diterima dan langsung disposisikan ke Satreskrim. “Saat ini laporan teman-teman Geram sedang dilakukan penyelidikan,” tandas kapolres.

Kapolres menerangkan, bahwa dalam penanganan kasus dugaan perkara pidana tentunya penyidik mencari bukti materil. “Terkait kasus dugaan pidana ini, manakala ditemukan dalam penyelidikan cukup bukti, maka kami akan menindaklanjuti permintaan dari rekan rekan. Itu juga membutuhkan waktu karena pemeriksaan dokumen juga nanti membutuhkan ahli untuk menemukan kebenaran materil. Dan Kemudian saksi-saksi yang dibutuhkan oleh penyidik kami,” papar Kapolres.

Kapolres berharap teman-teman geram dapat memahami karena untuk menindaklanjuti kasus seperti ini membutuhkan waktu. “Kami berharap dapat bekerjasama dengan baik selama proses penyelidikan berlangsung,” pintanya.

Sementara terkait video yang diberikan oleh Geram, kapolres menegaskan bahwa video itu bisa menjadi barang bukti petunjuk melalui hasil penyelidikan nanti.

Dalam hearing tersebut, Pemuda Geram juga menyampaikan keinginan mereka untuk bisa dipertemukan dengan pihak PT. SBM. Namun permintaan itu tidak dapat dipenuhi oleh Kapolres karena bukan tupoksinya. Meski demikian kapolres mengatakan akan mencoba berkomunikasi dengan pihak Pemerintah Daerah.

Selain membahas segala polemik dan Laporan Geram tentang PT. SBM, Kapolres juga mengajak mereka untuk terus konsisten tidak melakukan aksi anarkis agar kondusifitas daerah tetap terjaga.

Berkaitan dengan akan tibanya perhelatan pemilihan kepala daerah (PILKADA) di Sumbawa Barat, kapolres mengajak Pemuda Geram untuk bersama-sama menjaga keamanan dan mengawal agenda memilih peimimpin itu hingga akhir dalam situasi aman, damai, sejuk dan sehat.

Kapolres menambahkan, bahwa protokol kesehatan juga mesti tetap diterapkan, mengingat pandemi covid-19 masih berlangsung.

Bahkan Kapolres meminta agar Geram bisa bersama-sama menyuarakan pentingnya penerapan protokol kesehatan kepada masyarakat KSB agar tidak lagi terdengar lagi tambahan klaster baru. “Saya ingin berpesan kepada rekan rekan juga agar membantu polisi untuk menyukseskan Pilkada pada tgl 9 Desember 2020 mendatang. Ingat, rekan-rekan boleh berbeda pilihan, akan tetapi silaturrahmi harus tetap terjaga. Ingat juga dengan protokol kesehatannya rekan sekalian, kita masih menghadapi masa pandemi dan kita hadapi pula dengan menerapkan protokol kesehatan,” imbaunya. (PSp)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment