Sumbawa, PSnews – Dalam triwulan kedua tahun 2020, realisasi serapan anggaran di Kabupaten Sumbawa terbilang cukup rendah. Dimana yang sudah terealisasi hingga saat ini baru mencapai 33,87 persen. Jumlah ini masih terdapat deviasi sekitar 16 persen dari target yang direncanakan.
Kabag Pembangunan Setda Sumbawa – Usman Yusuf kepada wartawan menjelaskan, salah satu penyebab rendahnya realisasi anggaran ini karena sebelumnya dilakukan refocusing anggaran. Rasionalisasi anggaran terhadap kegiatan-kegiatan dan ada semacam stagnasi pelaksanaan anggaran selama tiga atau empat bulan terakhir.

Dengan begitu, lanjut Usman, realisasi paling besar hanya ada di komponen belanja tidak langsung, seperti gaji, tunjangan pegawai negeri yang rutin. ‘’Kalau kegiatan dalam bentuk fisik, belanja operasional kantor, yang terealisasi di triwulan satu saja kayaknya yang maksimal. Kalau triwulan dua hampir dipastikan tidak ada yang terealisasi. Kalaupun ada hanya sedikit,’’ terangnya.
Terhadap hal itu, untuk mengejar target serapan tersebut, saat ini sudah mulai ada aktivitas terkait proses penujukan pelaksana pengadaan barang dan jasa. Baik untuk proyek fisik maupun barang dan jasa lainnya. Selain itu juga sudah menandatangani beberapa ringkasan kontrak yang menjadi rujukan untuk diadakan pencairan terhadap kegiatan, penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM) dan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D). ‘’Insya Allah bisa signifikan. Cuma karena memang ini masih kondisinya seperti ini, anggaran revisi juga masih terus berjalan mencari bentuknya. Seperti apa idealnya kita masih berjalan,’’ pungkasnya. (PSg)