Petani Kesulitan Air, DPRD Kroscek Kerusakan Pintu Air Bendungan Mamak

Sumbawa, PSnews – Menindaklanjuti laporan petani di wilayah Kecamatn Lape dan Lopok, yang mengalami kesulitan mendapatkan air, Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Sumbawa, M Yasin Musamma turun ke lokasi guna mengecek langsung kerusakan pintu air di Bendungan Mamak. Yasin Musamma meninjau lokasi bersama Muspika Lape dan Lopok serta perwakilan Dinas teknis serta Gapoktan setempat pada Rabu (10/6/20).

Ketua Gabungan P3A`wilayah I Alamsyah menjelaskan, yang menjadi kendala pihaknya di lapangan selama ini yakni, adanya kerusakan pintu air (BM) di BM4, BM5 dan BM6. Dimana ketiga pintu air tersebut sudah lama mengalami kerusakan sejak tahun 2007 hingga kini belum ada perbaikan dari pemerintah melalui dinas teknis. “Atas kondisi tersebut, pihaknya bersama pengurus P3A lainnya harus bekerja ekstra dalam memenuhi kebutuhan air di tingkat petani,” ujarnya.

Demikian juga yang pernah dikerjakan oleh BWS, berupa pengerjaan pendalaman saluran, menurut dia, seharusnya itu tidak dilakukan, mengingat kondisi pendalaman menyebabkan saluran air menjadi lamban sehingga petani kesulitan mengairi sawahnya. “Ada jeda waktu lama bagi petani untuk menunggu elavasi air naik guna disalurkan ke lokasi persawahan mereka,” ungkapnya.

Bahkan bukan itu saja, terkadang permasalahan timbul seperti bentrok antara petani serta petugas di lapangan. :Sekiranya kondisi ini jangan dibiarkan berlarut. Pemerintah melalui dinas teknis harus segera mengambil sikap untuk memperbaiki beberapa kerusakan di pintu air bendungan ini,” tandas Alamsyah.

Sementara itu, Camat Lape Elvi Wahyuni mengaku, pemerintah kecamatan sebelumnya telah mengelar rapat dengan para pihak membahas permasalahan ini. Bahkan rapat terakhir dengan juru pintu air, dimana fokus permasalahan saat ini yang paling krusial yakni adanya kerusakan di beberapa pintu air. Mengatasi masalah tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan unsur-unsur terkait untuk segera ditanggulangi. Dan jika dibiarkan berlarut, maka keresahan petani akan kondisi pengairan mereka semakin berlarut. “Untuk saat ini pemerintah kecamatan Lape telah berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan Lopok untuk mengatasi permasalahan ini,” tegas Elvi Wahyuni.

Hal senada juga ditambahkan Camat Lopok Abu Bakar, dimana pihaknya meminta kesadaran masyarakat pengguna air bendungan mamak, selama kerusakan ini bisa saling memahami dan saling bergotong royong dalam mengatasi pembagian dan pengaturan air selama musim tanam berlangsung. Ia juga menyadari bahwa dengan adanya kerusakan ini sangat berdampak pada pola tanam masyarakat, lantaran suplai air tidak maksimal.

Dari beberapa masukan dan laporan yang diterima di lapangan, Anggota Komisi II DPRD Sumbawa M. Yasin Musamma berjanji, masalah ini akan segera dibahas di DPRD Sumbawa dengan menghadirkan para pihak, baik itu perwakilan petani, pemerintah kecamatan serta dinas teknis. Menurutnya langkah ini harus segera disikapi, lantaran menyangkut hidup orang banyak. “Kami tidak ingin masalah yang telah berlangsung lama ini yakni sejak tahun 2017 hingga 2020 dibiarkan tanpa ada solusi. Kami tidak ingin pihak-pihak terkait menutup mata akan permasalahan ini. Kasihan masyarakat serta petugas yang ada di lapangan, harus berjibaku dan kerja ekstra untuk mendapat air. Kami sebagai wakil rakyat tidak mengharapkan kondisi ini tidak berkepanjangan dan tidak juga mengharapkan adanya bentrok-bentrok di lapangan lantaran perebutan air di tingkat masyarakat. Insya Allah dalam waktu dekat segera kami agendakan untuk membahasnya. Ini PR kita bersama menyangkut hajat dan keberlangsungan hidup masyarakat luas. Dan untuk diketahui, dari tiga pintu air yang rusak itu, terdapat ratusan hektar lahan pertanian yang mengalami kesulitan air,” pungkas Yasin Musamma. (PSj)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment