Sumbawa, PSnews – Rendahnya harga beli gabah di Kecamatan Lunyuk membuat para petani setempat mengeluh. Menindaklanjuti hal tersebut, Perum Bulog Sub Divre Sumbawa melakukan pengecekan langsung di lapangan, guna mengetahui penyebab terjadinya masalah dimaksud.
Kepada wartawan, Kepala Perum Bulog Sub Divre Sumbawa – Kurnia Rahmawati mengungkapkan, pihaknya bersama Camat, Kapolsek, UPT Pertanian, Kelompok Tani, serta pengusuha di Kecamatan Lunyuk, beberapa waktu lalu turun lapangan untuk melakukan pengecakan.
Diketahui, penyebab rendahnya harga beli gabah di wilayah setempat yakni karena para petani melakukan panen lebih awal. Padahal tersisa 7 hingga 10 hari lagi sebelum waktu panen. Akibat terlalu awal, kualitas gabah yang dihasilkan pun diluar kualitas Harga Pembelian Pemerintah (HPP). “Kualitas gabah yang dihasilkan adalah 30-32 persen kadar airnya dan butir hampanya lebih dari 10 persen,’’ terangnya.
Dari hasil turun lapangan tersebut, disepakati beberapa hal yakni akan dilakukan pemantauan bersama terhadap petani yang belum melakukan panen agar hasil yang diperoleh bisa sesuai umur panen.
Kemudian, gabah dengan kualitas sesuai Permendag Nomor 24 tahun 2020 yakni kadar air maksimal 25 persen dan butir hampah maksimal 10 persen, akan diserap oleh Bulog dan pengusaha setempat non mitra Bulog. Selanjutnya, mempersiapkan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) atau perusahaan penggilingan di Lunyuk untuk bermitra dengan Bulog. (PSg)