Sumbawa, PSnews – Adanya laporan ke Polda NTB dari seorang wanita berinisial RM atas kasus penelantaran anak oleh Husni Djibril cukup mengundang perhatian publik. Isu tersebut dengan cepat menjalar mengingat tahun 2020 ini akan digelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Sumbawa. Dimana Husni Djibril yang masih menjabat sebagai Bupati Sumbawa ini, sedang bersiap-siap untuk maju kembali sebagai calon bupati.
Husni menduga laporan itu ada kaitannya dengan masalah politik, menyusul dirinya dikabarkan akan maju lagi pada Pilkada Sumbawa sebagai incumben. “Faktanya sekarang ini, saya dilaporkan dengan peristiwa-peristiwa. Ini merupakan imbas dari penolakan saya diminta mundur dari pencalonan. Kenapa saya tahu, karena ini juga dilaporkan ke DPP PDI Perjuangan. Dan saya tahu adanya laporan itu dari DPP yang mengatakan. Saya sudah ditanya, fitnah saya katakan seperti itu,’’ tegas Husni Djibril melalui juma pers Rabu (26/2) di ruang kerjanya
Ia membenarkan adanya permintaan DPD PDI Perjuangan NTB yang meminta dirinya membuat surat pernyataan mundur dari pencalonan pada Pilkada Sumbawa 2020. Namun hal itu ditolaknya dengan tegas. Ia bersedia tidak maju, ketika itu diminta langsung oleh Ketua Umum PDI Perjuangan – Megawati Soekarno Putri. “Betul (Diminta mundur dari pencalonan). Tapi saya tidak mau mundur. Kalau soal sakit, manusia siapa yang tidak pernah sakit ? Dan sakit itu ada obatnya,” tandas Husni Djibril.
Sementara berkaitan dengan proses pencalonan, Husni mengaku tidak lagi memprioritaskan itu. Dia akan fokus pada menyelesaikan tugasnya sebagai hupati. “Hanya satu saja yang bisa mengendalikan saya yaitu Ibu Megawati,. Kalau beliau mengatakan kamu maju dik, biar ada harimau besar akan saya tabrak. Kalau ibu Mega mengatakan sudah cukup kamu, kamu berhasil, serahkan ke orang lain, siap saya lakukan. Tapi itu belum diucapkan,’’ pungkasnya. (PSg)