Sumbawa, PSnews – Hujan deras yang melanda Kabupaten Sumbawa sejak Jumat hingga Sabtu (4/1) lalu, menyebabkan terjadi bencana di sejumlah tempat. Tanah longsor yang terjadi di beberapa titik membuat jalan dan rumah warga ambruk. Rumah warga di sejumlah lokasi juga terendam banjir, termasuk adanya pohon tumbang akibat tiupan angin yang cukup kencang.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa melaporkan, hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Sumbawa mengakibatkan terjadinya tanah longsor. Sebuah rumah milik Suryanti Susanti warga RT 02, RW 11 Jalan Osap Sio Kelurahan Uma Sima Kecamatan Sumbawa rusak berat diterjang tanah longsor, sekitar pukul 14.00 wita, pada Sabtu (4/1).
Mendapat laporan itu, tim dari BPBD Sumbawa langsung terjun ke lokasi dan memberikan bantuan logistik kepada korban.
Selain itu, tanah longsor juga terjadi di Kecamatan Labuhan Badas, dimana ruas jalan menuju Dusun Bangkong Desa Karang Dima menjadi ambruk. Tim dari BPBD dan Dinas PUPR pun sudah melakukan tinjauan lokasi, untuk melihat seberapa parah kerusakan yang terjadi.
Bahkan BPBD Sumbawa dalam rilisnya juga menyebutkan, hujan yang terjadi cukup lama tersebut mengakibatkan puluhan rumah di BTN Karang Dima Kecamatan Labuhan Badas terendam air hujan. Begitu juga gorong gorong di ruas SJN-Bangkong terhempas akibat derasnya air dari tebing. Banjir juga merendam pemukiman penduduk di Dusun Pamulang, serta merendam SPBU Karang Dima akibat meluapnya sungai Pamulung. Termasuk ruas jalan di lingkungan Kampung Mande Kelurahan Bugis juga terendam air, akibat hujan beberapa waktu lalu.
Ditemui wartawan, Wakil Bupati Sumbawa – Mahmud Abdullah mengungkapkan, pihaknya telah menggelar rapat koordinasi untuk mengantisipasi dan penanganan bencana saat musim hujan. Para Camat diminta untuk segera memberikan laporan, ketika ada kejadian di wilayahnya masing-masing. Begitu juga dengan BPBD, yang diminta untuk tetap siap siaga dalam menghadapi situasi apapun. “Hasil rakor beberapa waktu lalu, sistem pelaporannya harus jelas, mereka (Camat) harus lapor dulu kesini, nanti diterima dan BPBD siap bergerak. Karena BPBD sudah harus siap, dan ada tenaga yang harus tetap standby, ada yang piket. Jadi mereka terima laporan, begitu ada banjir atau bencana lainnya, ya programnya sudah berjalan. Tim Reaksi Cepat mereka langsung turun melihat kondisi lapangan bagaimana, baru kita atur kembali kalau ada banjir. Tapi kita berharap tidak ada banjir yang besar,’’ demikian Haji Mo. (PSg)