Bupati Sumbawa : Guru Jangan Terlibat Politik Praktis

Sumbawa, PSnews – Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumbawa 2020, Bupati Sumbawa HM Husni Djibril mengingatkan kepada para guru agar tidak terlibat politik praktis. Hal ini disampaikan Bupati saat memberi sambutan pada pelantikan 173 Kepala Sekolah dilingkup Pemkab Sumbawa yang digelar di Kantor Bupati Sumbawa, Rabu (21/8/2019). “Saat pemilu serentak yang lalu, banyak saya jumpai para oknum guru terlibat politik praktis. Terutama di media sosial, baik pada momen pileg maupun Pilpres. Ada yang dukung A, ada juga yang dukung B. Pada akhirnya yang menang A, dan kalianpun menyesal,” beber politisi senior dari PDIP ini.

173 Kepala Sekolah yang dilantik

Lebih jauh bupati menegaskan, pelantikan ini merupakan momentum dalam mengawali pelaksanaan tugas baru sebagai pemimpin pada satuan pendidikan SD maupun SMP. Sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 tahun 2018 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah, kepala sekolah bukan lagi sebagai tugas tambahan tetapi kepala sekolah adalah guru yang diberi tugas untuk memimpin dan mengelola satuan pendidikan. Kepala sekolah memiliki tugas yang kompleks, yaitu sebagai pemimpin dari organisasi sekolah, manajer, motivator, pendidik, administrator, dan sekaligus sebagai supervisor dari seluruh perangkat organisasi sekolah dalam mencapai tujuan bersama. Kepala sekolah juga merupakan figur yang menjadi contoh dan panutan bagi para guru dan siswa dalam pembentukan karakter, baik dalam hal disiplin, maupun dalam hal etika dan moral. ‘’Saya tidak ingin lagi mendengar adanya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh oknum guru/kepala sekolah, baik itu pelanggaran disiplin, seperti tidak mengajar pada jam wajib mengajar, maupun pelanggaran moral dan etika pegawai negeri sipil, seperti terlibat dalam kegiatan politik praktis mengingat tidak lama lagi daerah kita akan menggelar pemilihan kepala daerah, atau tindakan-tindakan asusila lainnya seperti perselingkuhan dan pelecehan seksual terhadap peserta didik,’’ tuturnya.

Dikatakan guru merupakan figur yang menjadi panutan, yang digugu dan ditiru. Guru merupakan tauladan bagi anak didik maupun masyarakat. Oleh karena itu, kualitas pendidikan harus lebih bermutu, agar bisa melahirkan generasi bangsa yang cerdas, berbudi luhur, beriman, bertaqwa dan mampu bersaing di era global. ‘’Saya mengajak kepada seluruh komponen terkait untuk bersama-sama dan kompak dalam meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak-anak kita, agar kelak kita bisa melahirkan insan-insan yang hebat dan bermartabat, yang berguna bagi agama, daerah dan bangsa, bahkan menjadi pemimpin-pemimpin masa depan yang sukses,’’ demikian Bupati. (PSg)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment